Kendari (ANTARA) - Suasana pemilihan presiden dan calon Legislatif yang dilakukan sejumlah warga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakui alami kebingungan disaat berada dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Terus terang saat saat menyalurkan hak suara di TPS, yang aku pilih hanya calon Presiden dan wakil Presiden, sementara yang lainnya kami tidak pilih, karena selain aku bingung mencari nama orangnya juga memang kami tidak kenal sama sekali," kata Iin (50) salah satu peserta yang mencoblos di TPS-01 Kelurahan Wundudopi, Kendari, Rabu.

Menurut dia, kebingungan lain adalah selain cara membuka kertas suara yang cukup lebar ditambah jumlah partai yang banyak, menyebabkan wajib pilih harus antri dan meneliti satu demi satu saat di bilik suara, sehingga bisa memakan waktu waktu 5-7 menit dan bahkan ada yang antri bagi orang-orang lanjut usia 8-10 menit.

"Kalau kertas suara pemilihan Presiden dan wakil presiden cukup jelas karena gambar orangnya ada dalam surat suara serta hanya dua pasang calon, sementara lainnya hanya nama dan partainya," kata Junarti (42) warga pemilih lainnya.

Berbeda dengan kertas suara pemilihan anggota Legisltaif maupun anggota DPD RI, selain kertas lembarannya lebar dan tebal, juga bagi orang yang tidak mengenal secara langsung fotonya, akan sulit untuk menentukan pilihannya karena tertera nama calon dan lambang partainya saja.

Ketua panitia pemungutan suara (PPS) Kelurahan Wundudopi, Muhammad Yunus Senong mengaku menerima banyak pengaduan dari sejumlah wajib pilih terkait tingkat kesulitan dan kerumitan bagi para peserta Pemilu tahun ini.

Ia mengatakan, walaupun pihaknya sudah menyediakan surat suara tanda gambar calon dan partai di luar TPS, namun itu dianggapnya tidak cukup karena contoh gambar yang dipampang di luar TPS berbeda dengan surat suara di saat dalam bilik suara.

Baca juga: Warga berbondong-bondong ke TPS

Baca juga: Pemilu 2019, Pemilihan di Lapas Kendari terlambat dua jam

Di TPS 01 Kelurahan Wundudopi dengan jumlah DPT 271 dan TPs-14 Kelurahan Baruga Kota Kendari dengan wajib pilih sebanyak 256 orang, masih antusias warga yang menunggu panggilan masuk dibilik suara untuk menyalurkan hak suaranya menyusul warga tidak sekaligus datang seketika di waktu pagi, namun ada yang baru datang di TPS di siang hari.

Baca juga: Gubernur Sultra imbau warganya salurkan hak pilih

Hingga berita ini dibuat pukul 12.30 Wita, proses pencoblosan di sejumlah TPS di Kota Kendari, masih saja berlangsung dan belum ada satu pun TPS yang melakukan rekap perhitungan suara.




 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024