Kendari (ANTARA) - Petani di sejumlah wilayah desa dan kecamatan di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini sudah mulai memasuki musim panen padi dengan produksi meningkat signifikan dibanding musim tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pertanian Bombana, Ny Andi Nur Alam melalui pesan singkat, Senin, mengatakan, panen padi yang dilakukan tersebut merupakan hasil tanam yang dilakukan petani pada Desember 2018 dan awal Januari 2019.

"Panen kali ini dilakukan secara bertahap hingga April bahkan ada yang masih panen hingga Mei 2019," katanya.

Hasil pantauan di lokasi Desa Lameroro Kecamatan Rumbia dan Kecamatan Lantari Jaya, nampak gabah kering yang sudah dikemas dalam karung siap masuk gudang Bulog dengan harga sesuai standar yang sudah ditetapkan.

"Panen tahun ini meningkat cukup signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya. Hasil produksi petani tahun ini rata-rata mencapai 7-8 ton per hektare, bahkan di Kecamatan Poleang ada yang menghasilkan 9 ton per hektare," kata petugas penyuluh lapaangan (PPL) Kecamatan Langtari Jaya, Jamaluddin Usman secara terpisah.

Menurut Jamaluddin, peningkatan produksi padi sawah petani di Bombana tahun ini berkat dari gerakan yang telah dicanangkan Bupati Bombana Tafdil melalui Gerakan Peningkatan Produksi padi sawah irigasi (GP3SI) yang mulai dilaksanakan 2018.

Ia mengatakan, program GP3SI yang bekerja sama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertani Sultra, dengan memperkenalkan kepada para petani dengan sistim jajar legowo (Jarwo) yang diyakini bisa meningkatkan produksi padi yang lebih besar dibanding sebelumnya.

Andi Nur Alam mengklaim, ada sejumlah manfaat dengan menerapkan sistem Jarwo antara lain produktifitas tanaman padi bisa meningkat 30 hingga 40 persen. Mempermudah perawatan dan mengurangi hama penyakit.

Salah seorang petani sawah di Desa Lameroro, Kadir Masri (60) mengatakan program GP3SI dirasakan ada peningkatan hasil produksi dibanding sebelumnya.

"Kalau tahun kemarin, kami hanya bisa meperoleh 5-6 ton per hekatre, setelah melalui program GP3SI meningkat hingga 7-8 ton per hektare," tuturnya.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024