Baubau (Antaranews Sultra) - Harga kebutuhan gula merah di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan sebesar 20 persen dari sebelumnya seharga Rp10.000 per biji.
"Untuk gula merah ini harganya naik Rp2.000 menjadi Rp12.000 per biji," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, Nurhayati, di Baubau, Senin.
Penyebab kenaikan harga gula merah itu, menurut dia, kemungkinan karena kondisi musim penghujan membuat stok kebutuhan rumah tangga tersebut agak langka di pasaran.?
"Karena proses pembuatannya masih manual, tidak seperti buatan pabrik," katanya.
? Berbeda dengan gula merah, kata Nurhayati, harga sayur mayur seperti kol dan wortel justru mengalami penurunan.
Harga kol sebelumnya sebesar Rp12.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram. Sedangkan wortel dari harga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilo.
Sedangkan harga sayur mayur lainnya seperti kentang, buncis, tomat buah, tomat keriting, kelapa, merica, kemiri, ketumbar, dan asam masih stabil.
Termasuk harga bawang merah, bawang putih, bawang bombai, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, cabe merah besar, cabe keriting dan cabe rawit masih normal.
"Hanya memang di pasar terkadang hari ini harga turun besok naik, tergantung dari cuaca. Apalagi hampir semua kebutuhan sayur mayur kita ini didatangkan dari luar daerah," ujarnya.
Nurhayati mengatakan, untuk mengetahui kondisi harga-harga barang, pihaknya dalam setiap pekannya intens ?memantau harga tersebut dipasaran.
"Seperti beras, kita di Baubau memang ada juga, hanya pasokannya belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi Baubau diapit beberapa daerah yang mayoritas belanjanya juga di Baubau,"
"Untuk gula merah ini harganya naik Rp2.000 menjadi Rp12.000 per biji," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Baubau, Nurhayati, di Baubau, Senin.
Penyebab kenaikan harga gula merah itu, menurut dia, kemungkinan karena kondisi musim penghujan membuat stok kebutuhan rumah tangga tersebut agak langka di pasaran.?
"Karena proses pembuatannya masih manual, tidak seperti buatan pabrik," katanya.
? Berbeda dengan gula merah, kata Nurhayati, harga sayur mayur seperti kol dan wortel justru mengalami penurunan.
Harga kol sebelumnya sebesar Rp12.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram. Sedangkan wortel dari harga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilo.
Sedangkan harga sayur mayur lainnya seperti kentang, buncis, tomat buah, tomat keriting, kelapa, merica, kemiri, ketumbar, dan asam masih stabil.
Termasuk harga bawang merah, bawang putih, bawang bombai, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, cabe merah besar, cabe keriting dan cabe rawit masih normal.
"Hanya memang di pasar terkadang hari ini harga turun besok naik, tergantung dari cuaca. Apalagi hampir semua kebutuhan sayur mayur kita ini didatangkan dari luar daerah," ujarnya.
Nurhayati mengatakan, untuk mengetahui kondisi harga-harga barang, pihaknya dalam setiap pekannya intens ?memantau harga tersebut dipasaran.
"Seperti beras, kita di Baubau memang ada juga, hanya pasokannya belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi Baubau diapit beberapa daerah yang mayoritas belanjanya juga di Baubau,"