Baubau (Antaranews Sultra)- Kota Baubau, Sulawesi Tengggara, saat ini tengah mengembangkan pembudidayaan ikan lele melalui bak bioflok berdasarkan program Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Baubau, Sadidi, di Baubau, Minggu, mengatakan, pengembangan budidaya ikan lele dengan cara modern tersebut merupakan kali pertama yang dipusatkan di pasantren Al-Amanah Kelurahan Liabuku Kecamatan Bungi.
"Jadi angarannya baik bibit dan alatnya semua diberikan dari kementerian," ujar mantan Sekretaris Dinas Pariwisata Baubau ini.
Pembudidayaan ikan air tawar yang saat ini dipusatkan di pondok pasantren Al-Amanah sebagai contoh, menurut Sadidi, dalam artian paserta didik dipasentren tersebut tidak hanya berpikir agama, tetapi juga bisa belajar tentang cara berbudidaya modern dengan tidak membutuhkan lahan yang terlalu besar.
"Artinya ketika keluar (tamat, red) dipasantren tidak hanya fokus pada keterampilan berdakwa atau agama, tetapi ini juga bisa menjadi pelajaran ekstrakulikulernya," katanya.
Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat edukasi terhadap anak-anak sekolah untuk bisa hadir melihat berbudidaya dengan metode bioflok itu.
"Budidaya ikan lele itu temponya bisa 3-4 bulan sudah bisa panen. Seperti sekarang ini di pasantren Al-Amanah siap untuk dipanen sebanyak 4 ton pada sekitar akhir Februari ini," ujarnya, dengan menambahkan ikan akan disuplai diwilayah Kota Baubau.
Bibit ikan lele sebanyak 40 ribu ekor lebih dari bantuan KKP pada 2018, tambah dia, saat ini pembudidayaannya ditaruh pada16 lobang bioflok dengan lingkaran diameter3.
Sadidi yang didampingi Kepala Bidang Budidaya DKP Baubau mengatakan, pihaknya juga saat ini sedang menyiapkan lagi pengusulan ke pusat guna mendapatkan tambahan bioflok untuk kelompok usaha bersama (KUB).
"Kalau ini bisa dibantu lagi oleh kementerian maka akan menambah kuantitas dan kualitas ikan dari sisi perikanan darat yang tidak hanya tambak atau kolam, tapi melalui metode modern ini. Karena dengan adanya contoh ini sangat tepat, cepat dan tidak membutuhkan biaya yang cukup besar," katanya.
Disamping itu, ia juga berharap, bantuan tersebut nantinya tidak hanya ikan lele, tapi ikan jenis lain untuk dikembangkan didaerah itu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Baubau, Sadidi, di Baubau, Minggu, mengatakan, pengembangan budidaya ikan lele dengan cara modern tersebut merupakan kali pertama yang dipusatkan di pasantren Al-Amanah Kelurahan Liabuku Kecamatan Bungi.
"Jadi angarannya baik bibit dan alatnya semua diberikan dari kementerian," ujar mantan Sekretaris Dinas Pariwisata Baubau ini.
Pembudidayaan ikan air tawar yang saat ini dipusatkan di pondok pasantren Al-Amanah sebagai contoh, menurut Sadidi, dalam artian paserta didik dipasentren tersebut tidak hanya berpikir agama, tetapi juga bisa belajar tentang cara berbudidaya modern dengan tidak membutuhkan lahan yang terlalu besar.
"Artinya ketika keluar (tamat, red) dipasantren tidak hanya fokus pada keterampilan berdakwa atau agama, tetapi ini juga bisa menjadi pelajaran ekstrakulikulernya," katanya.
Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat edukasi terhadap anak-anak sekolah untuk bisa hadir melihat berbudidaya dengan metode bioflok itu.
"Budidaya ikan lele itu temponya bisa 3-4 bulan sudah bisa panen. Seperti sekarang ini di pasantren Al-Amanah siap untuk dipanen sebanyak 4 ton pada sekitar akhir Februari ini," ujarnya, dengan menambahkan ikan akan disuplai diwilayah Kota Baubau.
Bibit ikan lele sebanyak 40 ribu ekor lebih dari bantuan KKP pada 2018, tambah dia, saat ini pembudidayaannya ditaruh pada16 lobang bioflok dengan lingkaran diameter3.
Sadidi yang didampingi Kepala Bidang Budidaya DKP Baubau mengatakan, pihaknya juga saat ini sedang menyiapkan lagi pengusulan ke pusat guna mendapatkan tambahan bioflok untuk kelompok usaha bersama (KUB).
"Kalau ini bisa dibantu lagi oleh kementerian maka akan menambah kuantitas dan kualitas ikan dari sisi perikanan darat yang tidak hanya tambak atau kolam, tapi melalui metode modern ini. Karena dengan adanya contoh ini sangat tepat, cepat dan tidak membutuhkan biaya yang cukup besar," katanya.
Disamping itu, ia juga berharap, bantuan tersebut nantinya tidak hanya ikan lele, tapi ikan jenis lain untuk dikembangkan didaerah itu.