Kolaka (Antaranews Sultra) - Syahbandar Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, menutup sementara pelabuhan kapal feri yang melayani rute Kolaka-Bajoe akibat cuaca buruk yang terjadi di Teluk Mekongga.
Kepala Syahbandar Kolaka, Hasfar yang dikonfirmasi, Rabu, mengatakan, langkah ini dilakukan sesuai perintah dari bidang perhubungan laut terkait cuaca buruk yang melanda perairan Teluk Bone.
"Dengan dasar ini kami mengeluarkan surat edaran dengan menutup sementara pelayaran hingga waktu yang tidak di tentukan," katanya.
Menurutnya kondisi ketinggian gelombang air laut serta angin kencang di perairan Teluk Mekongga dan Teluk Bone mencapai 3-4 meter dan 35 knot kecepatan angin.
asfar juga mengimbau masyarakat yang akan menggunakan jalur laut untuk menunda keberangkatan akibat cuaca buruk yang terjadi saat ini sehingga akan berdampak pada kecelakaan pelayaran.
" Insiden yang terjadi,Selasa dini hari kemarin menjadi peringatan bagi kita semua di mana kapal feri Permata Nusantara harus kembali ke Pelabuhan Kolaka akibat dihantam ombak saat akan menuju ke Bajoe," ungkap Hasfar.
a juga mengatakan bagi warga yang memang ingin pulang ke Sulawesi Selatan sebaiknya menggunakan jalur darat atau udara meskipun jarak tempuh melalui darat sangat jauh.
Kepala Syahbandar Kolaka, Hasfar yang dikonfirmasi, Rabu, mengatakan, langkah ini dilakukan sesuai perintah dari bidang perhubungan laut terkait cuaca buruk yang melanda perairan Teluk Bone.
"Dengan dasar ini kami mengeluarkan surat edaran dengan menutup sementara pelayaran hingga waktu yang tidak di tentukan," katanya.
Menurutnya kondisi ketinggian gelombang air laut serta angin kencang di perairan Teluk Mekongga dan Teluk Bone mencapai 3-4 meter dan 35 knot kecepatan angin.
asfar juga mengimbau masyarakat yang akan menggunakan jalur laut untuk menunda keberangkatan akibat cuaca buruk yang terjadi saat ini sehingga akan berdampak pada kecelakaan pelayaran.
" Insiden yang terjadi,Selasa dini hari kemarin menjadi peringatan bagi kita semua di mana kapal feri Permata Nusantara harus kembali ke Pelabuhan Kolaka akibat dihantam ombak saat akan menuju ke Bajoe," ungkap Hasfar.
a juga mengatakan bagi warga yang memang ingin pulang ke Sulawesi Selatan sebaiknya menggunakan jalur darat atau udara meskipun jarak tempuh melalui darat sangat jauh.