Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara menargetkan pendapatan dari jasa retribusi meningkat hingga mencapai Rp40 miliar pada 2019.

Kadis Perhubungan Sultra Hado Hasina di Kendari, Kamis, mengatakan potensi sumber pendapatan asli daerah (PAD) cukup terbuka, asalkan mau kreatif dan bekerja keras.

"Keberlanjutan pembangunan daerah harus didukung kemampuan keuangan. Oleh karena itu, aparatur sebagai pelayan publik dituntut kreatif menggali sumber pendapatan untuk membiayai pembangunan tersebut," katanya.

Menurut dia, realisasi PAD Dishub Sultra terus meningkat.

"Pada 2016 mencapai sebesar Rp6,1 miliar, 2017 naik menjadi Rp10 miliar dan pendapatan 2018 tercatat Rp11 miliar," ujarnya.

Ia mengatakan tidak mudah meningkatkan pendapatan secara terus-menerus dari tahun ke tahun. Apalagi, pada 2015, pendapatan tidak mencapai Rp5 miliar.

Hado menambahkan sumber pendapatan strategis yang berpotensi mendukung peningkatan pemasukan daerah untuk mencapai target hingga Rp40 miliar adalah pemanfaatan maksimal sarana pelabuhan laut dan labuh jangkar.

"Kalau saya masih diberi kesempatan oleh gubernur untuk menjabat dua bulan atau paling lama satu tahun, maka saya akan menyetor PAD hingga Rp40 miliar dari pemanfaatan pelabuhan laut dan labuh jangkar," katanya.

Tantangan pencapaian target Rp40 miliar pada 2019 cukup berat sehubungan dengan pemotongan biaya operasional Dishub hingga mencapai 75 persen.

"Anggaran operasional Dishub tahun sebelumnya sebesar Rp18 miliar kini dipotong dan tersisa Rp10 miliar. Termasuk anggaran pemeliharaan pelabuhan yang tergolong mendesak di sektor perhubungan," ujar Hado.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024