Kendari  (Antaranews Sultra) - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kota Kendari memiliki kesepahaman untuk membangun kemitraan dalam mendukung proses pembangunan di ibukota provinsi Sultra itu.
     
Kesepahaman itu dibangun saat pengurus dan media yang merupakan anggota SMSI Sultra bersilaturahim kepada Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, di rumah jabatan Wakil Wali Kota, Minggu (2/12) sore.
     
Dalam kesempatan itu, Pengurus memperkenalkan SMSI sebagai asosiasi yang beranggotakan perusahaan media dalam jaringan atau daring (online).
       
SMSI sebagai organisasi, menjadi wadah bagi media situs berita (siber) yang ingin beroperasi secara profesional sesuai ketentuan UU Pers, kode etik jurnalistik, serta mematuhi koridor Dewan Pers. Selain itu, saling bergandengan mewujudkan perusahaan media yang sehat di sisi ekonomi.
       
Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, merasa senang dikunjungi oleh para pemimpin media Siber anggota SMSI Sultra, dan menganggap media sebagai mitra bagi pemerintah.
     
"Kritik yang disampaikan media, merupakan bentuk perhatian terhadap kinerja dan upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Pejabat publik yang antikritik tidak dibutuhkan masyarakat dalam membangun bangsa," katanya.
     
Apalagi sebagai pejabat publik kata Sulkarian, dirinya harus senantiasa terbuka dan menerima setiap sorotan dari pelbagai pihak yang disampaikan melalui media.
   
 Begitu pun kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) katanya, mesti disampaikan kepada publik secara terbuka. Sehingga masyarakat tahu apa yang dikerjakan pemerintah daerah.
   
 "Sekarang ini kita mewajibkan setiap OPD di Kota Kendari untuk menyampaikan hasil kinerjanya secara rutin kepada publik melalui media massa. Supaya menjadi evaluasi bersama untuk mewujudkan daerah yang lebih baik. Nanti teman-teman wartawan akan dicari para kepala dinas, bukan lagi mereka yang dicari-cari," kata Sulkarnaian.
     
Menurut dia, meski pun saat ini media sosial telah menjadi tren publik, namun akan berbeda tingkat kepercayaan informasi yang disampaikan di medsos dengan oleh media resmi.
     
"Apalagi, di era digital saat ini, media daring telah menjadi primadona informasi masyarakat. Di masa depan, media online ini akan berjaya sesuai kemajuan teknologi. Sebab kecenderungan publik yang melek teknologi telah memanfaatkan jaringan internet sebagai sarana interaksi dalam berbagai hal, termasuk mengakses berita. Walau dengan kebebasan saat ini juga berpengaruh pada tumbuhnya media abal-abal, Sulkarnain menilai tidak akan bertahan lama," katanya. 
     
 Ketua SMSI Sultra, Gugus Suryaman, mengungkapkan, saat ini media Siber berbasis Sultra yang terdaftar di SMSI berjumlah 16 perusahaan, pengurus menyusun berbagai program kerja yang dilaksanakan demi kepentingan bersama.
     
 SMSI juga kata Gugus, membuka ruang kerja sama dengan berbagai pihak, baik institusi pemerintah mau pun swasta, untuk membangun negeri yang lebih baik, juga mewujudkan kesejahteraan media anggota SMSI itu sendiri.
     
"Kami bersedia bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan daerah, tentu dengan cara dan perspektif kami sebagai media," kata Pemimpin Redaksi Sultrakini.com ini.
       
Sementara itu, Sekretaris SMSI Sultra, Suparman menjelaskan, organisasi perusahaan media Siber ini juga membuka ruang interaksi bagi tokoh publik untuk menyampaikan gagasan maupun kinerjanya kepada publik, melalui agenda Ngopi (Ngobrol Penting) yang diselenggarakan secara rutin di sekretariat SMSI Sultra.
     
"Anggota SMSI adalah para pemangku kebijakan di medianya masing-masing. Jadi, mereka menentukan ke arah mana opini publik dibentuk. Pengurus berupaya meningkatkan profesionalitas pengelola medianya, juga meningkatkan kapasitas wartawannya," kata wartawan LKBN Antara ini.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024