Baubau (Antaranews Sultra) - Jumlah kendaraan angkutan kota (angkot) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Baubau, Muhammad Baeni, di Baubau, Jumat, mengatakan, seiring perkembangan dengan menjamurnya jasa transportasi ojek, jumlah angkot yang beroperasi sejak 2003-2005 mencapai 500-an unit terus mengalami penurunan hingga saat ini.

"Mungkin berkembangnya waktu dan masyarakat sudah memiliki kendaraan sendiri sehingga jumlahnya pun berkurang. Bahkan sekarang yang aktif kurang lebih 100 unit," ujarnya.

Merosotnya jumlah angkot yang beroperasi pada sembikan trayek berdasarkan SK Wali Kota Baubau, menurutnya, kemungkinan salah satunya karena berkurangnya penumpang dan tingginya biaya suku cadang, sehingga dengan kondisi tersebut mereka sulit untuk bertahan.

? ?"Sekarang ini masyarakat Baubau dalam satu rumah paling sedikit dua kendaraan roda duanya, apakah ini ekonomi meningkat atau terpaksa membeli untuk kebutuhan transportasinya. Makanya mau tidak mau penumpang angkot ini berkurang," katanya.

Justru, kata dia, kendaraan barang bak terbuka (pick-up) saat ini meningkat, bahkan di antara kendaraan tersebut ada yang bekas angkot dipotong atau dimodifikasi.

? ?"Jumlah angkutan umum berkurang, ada yang beroperasi hanya untuk mempertahankan hidup," katanya.

? ?Sembilan trayek angkot di Baubau yakni, jurusan Wameo-Melai-Baadia (PP), Wameo-Waborobo-Palagimata (PP), Wameo-Kota-Bure-Betoambari-Palagimata-Unidayan (PP), Kadolokatapi-Wameo (PP), Wameo-Perumnas Waruruma-Lakologou (PP), dan Wameo-Sulaa (PP).

? ?Selain itu, trayek Karya Nugraha-Liabuku-Lowulowu-Kolese-Kalialia (PP), Karya Nugraha-Ngkaringkaring-Wonco-Palabusa (PP), dan Karya Nugraha-Karya Baru-Kaisabu Baru (PP).

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2025