Baubau (Antaranews Sultra) -?Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara, Minot Purwahono mengatakan gerakan transaksi nontunai memiliki banyak manfaat, karena lebih praktis dan memperoleh akses yang lebih luas.

"Jadi dengan kartu ini masyarakat bisa menggunakannya di berbagai tempat yang tersedia fasilitas seperti itu (e-warong)," ujarnya, pada kegiatan sosialisasi dan peluncuran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kota Baubau, di Baubau, Senin.

Sosialisasi dan launching BPNT wilayah Baubau yang turut dihadiri anggota komisi XI DPR-RI, MZ Amirul Tamin, Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dan Kepala Dinas Sosial Sultra itu, menurutnya, karena BI sebagai bank sentral yang bergerak dengan salah satu tugas pokoknya di bidang sistem pembayaran, juga sementara menggalakkan nontunai tersebut bisa lebih banyak dan lebih transparan dalam transaksinya.

"Jadi dalam rangka menggerakan nontunai ini kita sudah mulai sejak Agustus 2014 dengan gerakan nasional non tunai. Pemerintah menetapkan target pada 2019 masyarakat Indonesia 75 persen sudah memiliki tabungan," katanya.

Di samping itu, menurutnya, kalau melihat akses keuangan yang lebih luas dengan adanya gerakan nontunai sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 82 tahun 2016 tentang strategi nasional keuangan Indonesia inklusi, salah satu sasaran transaksi inklusi tersebut adalah masyarakat berpendapatan menengah kebawah.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR-RI yang juga Daerah Pemilihan Sultra, MZ Amirul Tamim mengatakan sebagai wakil rakyat untuk melihat dari dekat kegiatan-kegiatan yang melibatkan BI, dimana diketahui BI mempunyai tugas pokok menjaga stabilitas moneter dan nilai tukar.

? "Saya hadir tentu kapasitas sebagai anggota Komisi XI DPR-RI, dimana mitra kerjannya diantaranya, BI, Kementrian Bappenas, Kementrian Keuangan, BPK, BPKP, BPS dan lainnya yang terkait dengan perencanaan dan pengawasan," ujar mantan Wali Kota Baubau dua periode ini.

?Menurutnya, kegiatan sosialisasi dan peluncuran BPNT yang akan diikuti itu merupakan suatu sistem atau hal baru yang tidak bisa dihindarkan, dimana sistem tersebut adalah bagian dari pada kehidupan sebagai masyarakat ekonomi.

?"Kita berbangga bahwa di Sultra yang menjadi prioritas pertama peluncuran ini selain Kota Kendari adalah Kota Baubau. Tentunya posisi Baubau yang mendapat prioritas adalah cerminan bahwa kota ini dalam strata perkembangan dinamika Sultra yang setidaknya sedikit sejajar dengan Kendari ibukota provinsi Sultra," tukasnya.

? "Indikator-indikator ini merupakan suatu gambaran bahwa Baubau kedepan bisa juga menjadi ibukota provinsi yang sementara diperjuangkan oleh kita semua," tambahnya, seraya mengajak peserta yang hadir untuk mengikuti sosialisasi itu dengan baik.

?Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, adanya sistem yang telah ditransformasi menjadi BPNT itu merupakan sebuah dampak perubahan dan kemajuan yang amat besar yang perlu disyukuri.

?"Tadi kita sudah dengarkan bersama bahwa Baubau salah satu dari dua daerah di Sultra yang lebih awal mendapat program seperti ini. Apalagi manfaatnya sangat luar biasa, tidak ada lagi sistem dipotong-potong karena masing-masing akan mendapatkan kartu," ujarnya.

? Pihaknya juga menyambut dan mengapresiasi terhadap perwakilan BI Sultra dan BRI yang telah turut ambil bagian dalam transformasi sebagai penyalur bantuan pangan.

? Disamping itu, dengan adanya program BPNT itu, kata Monianse, selain akan memudahkan pengawasan dan mengurangi penyimpangan, juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi rakyat dengan memberdayakan e-warong sebagai agen penyalur BPNT

? "Diharapkan dapat memberikan keleluasaan penerima manfaat dalam memilih jenis kualitas, harga dan tempat pembelian bahan makanan," tandasnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024