Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) kekurangan tinta sehingga terpaksa meminjam tinta khusus dari daerah lain untuk mencetak Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-e).

Kepala Disdukcapil Baubau Sahirun melalui pesan WhatsApp yang diterima, Senin, mengungkapkan, banyaknya permintaan pencetakan KTP-e terutama saat penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), menyebabkan sekitar 60 buah ribbon tinta khusus pengadaan tahun 2018 habis lebih awal.

"Ribbon yang kita beli tahun ini habis bulan Oktober kemarin, sehingga pelayanan pencetakan KTP-e kita sempat mandek satu hari," ungkap Sahirun.

Atas kondisi itu, kata Sahirun, pihaknya terpaksa meminjam lima buah ribbon dari Kabupaten Buton dan Kota Kendari agar pencetakkan KTP-e bisa tetap dilakukan. Alasan pihaknya harus meminjam, karena ribbon tersebut hanya dijual khusus perusahaan di Jakarta dengan jumlah terbatas.

"Jika membeli ke perusahaan melalui pihak ketiga, harga ribbon dijual Rp3,7 juta per buah. Satu buah ribbon bisa mencetak 500 keping KTP-e," kata Sahirun.

Ia mengatakan, untuk tetap memaksimalkan pencetakkan KTP-Elektronik, pihaknya juga sudah memproyeksikan penambahan 20 buah ribbon pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Baubau 2018.

Selain menambah tinta khusus, pihaknya juga akan meminta tambahan blanko KTP-e ke pemerintah pusat sebanyak 3.000 keping. Saat ini blanko KTP-e hanya tersisa sekira 1.800 keping saja.

"Dengan tambahan itu, ketersediaan tinta termasuk blanko cukup aman sampai April tahun 2018," tuturnya.

Sahirun juga menguraikan, pengadaan dua komponen penting KTP-e yakni ribbon dan blanko merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pemerintah daerah juga bisa menganggarkan jika pengadaan APBN tidak mencukupi.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024