Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersinergi  dengan Forum Komunikasi Lembaga Adar (Forkomla) untuk menjadi wadah menjaga kelestarian nilai luhur budaya dari berbagai etnis di kota itu.
     
"Forkomla ini sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan musyawarah tokoh adat pimpinan dan pemangku adat, serta paguyuban-paguyuban dari seluruh etnis/suku yang ada di Kota Kendari," kata Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnaian saat membuka acara Musyawarah I Forum Komunikasi Lembaga Adar (FORKOMLA) Kota Kendari yang bertempat di Ruang Pola Kantor Wali kota Kendari, Kamis.
     
Kota Kendari kata Sulkarnain, merupakan ibu kota provinsi dan miniatur Indonesia yang didiami dan dihuni oleh berbagai kelompok etnis paguyuban.
     
"Dengan demikian, nilai-nilai luhur yang sudah tumbuh, hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat ini, bisa kita rawat dan terpelihara dengan baik," katanya.
     
Dengan terselenggaranya musyawarah I forum komunikasi lintas lembaga adat kata dia, bisa menjadi jembatan untuk berbagai etnis guna saling bersosialisasi dan berkomunikasi.
       
"Intinya saya juga sangat mengapresiasi hadirnya Forkomla, karena melalui forum ini, kita berharap akan terjalin silahturahmi, komunikasi di antara lembaga adat dimana kota Kendari sebagai ibu kota provinsi sekaligus juga menjadi etalase dan miniatur indonesia," katanya.
     
Ia mengku, yang menjadi tantangan lain adalah bagaimana para generasi muda, anak-anak untuk bisa punya atensi atau perhatian, punya perhatian, dan punya kesadaran untuk mau mengenal dan mengetahui sejarah adat.
     
"Dampaknya, nilai-nilai luhur jiwa patriotisme termasuk juga karakter kuat yang sudah ditanamkan oleh orang tua dimasa masa yang lalu, dijadikan bekal dalam menghadapi tantangan zaman," katanya.
       
Acara yang dihadiri oleh 23 lembaga adat yang ada di Kota Kendari ini bertujuan untuk memilih Ketua Forkomla periode 2018-2021.
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024