Baubau (Antaranews Sultra) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mendorong kaum perempuan di daerah itu meningkatkan penggunaan hak pilihnya pada Pemilu 2019 mendatang.

"Hasil pilkada lalu pemilih perempuan ketimbang laki-laki sedikit, padahal Daftar Pemilih Tetap (DPT) kita lebih banyak perempuan. Ini salah satu bukti bahwa kelompok perempuan harus butuh terus sentuhan supaya diharapkan mereka bisa hadir di TPS," ujar Ketua KPU Baubau, Edi Sabara, pada sosialisasi pemilu kepada kelompok pemilih perempuan, di Baubau, Selasa.

Dikatakannya, sasaran pihaknya menggelar sosialisasi bagi kelompok perempuan itu karena salah satu komponen terbesar pemilih di Baubau adalah kaum wanita, dilihat dari DPT sekitar 54 ribuan dan laki-laki sekitar 52 ribuan.

"Kenapa kami pilih perempuan karena sesungguhnya kaum perempuan dianggap kelompok yang kurang 'aktif', sehingga kita ingin menekankan kepada perempuan bukan lagi zamannya duduk di rumah, harus beraktifitas seperti pria," katanya.

Hal itu juga, kata dia, sesuai regulasi yang ada perempuan mempunyai kesempatan yang sama dengan keterwakilan sebesar 30 persen.

"Kita mengambil perempuan karena ingin mengembalikan perempuan sejajar dengan laki-laki. Perempuan mempunyai kesempatan yang sama seperti dalam undang-undang pasal 27," katanya.

Apalagi, menurut dia, kelompok wanita merupakan kaum yang selalu aktif dan kompak dalam organisasi mereka seperti Tim Penggerak PKK, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) hingga arisan ibu-ibu.

"Perempuan adalah salah satu komponen bangsa yang menyatukan arah masa depan daerah, karenanya kita mendorong partisipasi pemilih perempuan supaya lebih meningkat," ujarnya.

Hal itu juga, kata Edi, target KPU RI pada pemilu 2019 diharapkan tingkat partisipasi pemilih secara nasional harus mencapai 77,5 persen, dimana Baubau pada Pemilu lalu hanya mencapai 73 persen.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024