Kendari (Antaranews Sultra) - Gabungan mahasiswa dari Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara tergabung dalam Dewan Pengurus Daerah Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) mengecam teror di daerah ini.

Mereka mengecam adanya teror yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab diduga dilakukan oleh AT bersama RN di Desa Boenaga, Kabupaten Konawe Utara, Sultra kepada salah satu perusahaan pertambangan setempat.

Demo mahasiswa yang dilakukan di depan Kantor Polda Sultra, Selasa, sempat bersitegang antara peserta demo dengan petugas karena mereka memaksa untuk menerobos masuk ke halaman kantor polda.

Namun tidak bisa, karena dihalau oleh beberapa aparat yang bertugas di depan pintu masuk kantor itu,

"Kami tidak akan mundur sebelum Humas Polda Sultra menemui kami. Bila mana dalam waktu dua kali lima menit, maka kami akan terus bertahan," kata Aris Saruni, Koordinator lapangan aksi demo mahasiswa itu.

? ?Ia mengatakan, akan menyuarakan bahwa inisial "RN" adalah suruhan dari AT, untuk menghentikan secara paksa aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh ?PT Sultra Jembatan Mas (SJM). Mereka sampai mengancam bahwa jika tidak menghentikan aktivitas tambang tersebut maka alat-alat dan aktifitas yang digunakan akan dibakar.

Sedkitnya ada tiga oknum pelaku teror tersebut telah diamankan pihak kepolisian dan mengaku merupakan orang suruhan AT melalui perantara RN.

Kabid Humas Polda diwakili Kasubdit Humas Kompol Agus Muliadi mengatakan, tuntutan para pengunjukrasa ke pihak Polda Sultra kini masih ditindaklanjuti, karena sejauh ini belum ada laporan masuk dari pihak yang dirugikan.

"Soal kasus ini, belum kami pahami secara jauh, karena belum ada laporan tertulis dari masyarakat, namun demikian kami tetap akan menunggu prosedur hukum yang dilakukan dari pihak penyidik kepolisian untuk melakukan klarifikasi yang mendalam," ujaranya.
 

Pewarta : Irwan dan Muh Rauf
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024