Bombana (Antaranews Sultra) - Petani pada sejumlah desa di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), terpaksa harus menunda pola tanam padi sawah mereka akibat kemarau yang masih berkepanjangan.

"Seharusnya kami sejak bulan September dan Oktober ini sudah turun sawah, namun karena musim panas berkepanjangan masih maka diperkirakan November-Desember 2018 baru akan turun mengolah sawah," kata Anton (45) salah seorang petani di Kecamatan Rumbia, Bombana, Sultra, Sabtu.

? ?Menurut Anton, meskipun ada irigasi teknis di daerah ini, namun kondisinya tidak mampu lagi mengairi sawah yang mencapai ratusan hektare. Apalagi debit air di sungai itu juga menurun drastis.

? ?Bahkan ada puluhan hektare padi sawah milik petani setempat yang sudah lebih awal menanam padi kini terancam kekeringan karena tidak ada lagi air yang masuk di areal persawahan mereka, dan mereka berharap hujan segera datang untuk membantu penyelamatan tanaman yang usianya memasuki minggu ketiga dan empat itu.

? ?"Tanaman padi yang sudah rata-rata berumur antara 30-40 hari ini, sudah tiga pekan terakhir kekurangan air. Apalagi tanaman mereka yang sudah dilakukan pemupukan, jika satu minggu ke depan ini belum juga diairi air, maka tanaman padi akan kering dan terancam puso," kata Putra (35), petani lain di wilayah itu.

Pemicu lain akibat terbatasnya air irigasi di daerah itu, karena ada beberapa irigasi yang mengalami kebocoran, sehingga air terbuang dan air yang mengalir ke persawahan petani terbatas.

? ?"Sebenarnya, kebocoran irigasi dan ditambah dengan musim kemarau membuat beberapa kelompok tani di kelurahan dan desa lainnya harus antri untuk mengolah sawah. Air irigasi dari bendungan itu sudah tidak mampu untuk melayani ratusan sekaligus, bahkan mencapai seribuan hektare," ujarnya.

Salah seorang petugas penyuluh pertanian Jamaludin, membenarkan ratusan padi sawah milik petani yang sudah berusia puluhan hari itu terancam kekeringan.

? ?Dua wilayah kelurahan di Rumbia, areal persawahan irigasi mencapai lebih dari 2.500-an hektare, tersebar di beberapa tempat dengan tingkat produksi padi saat ini 5-7 ton per hektare.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024