?Kendari (Antaranews Sultrs) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan, tingkat konsumsi ikan mkat di daerah itu merupakan yang tertinggi ketiga dari 34 provinsi di Indonesia.
?? "Tingkat konsumsi ikan di daerah ini tergolong tinggi karena mencapai 58,81 kilogram per kapita per tahun. Tingkat konsumsi tersebut merupakan urutan ketiga di Indonesia dibawah Maluku dan Riau," kata kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo, di Kendari, Sabtu.
?? Ia mengatakan, tingkat konsumsi ikan di Sultra jauh berada di atas nasional yanga hanya 43,94 kg/kapita per tahun.
?? "Tingginya angka konsumsi ikan di Sultra bukan berarti gerakan masyarakat makan ikan dihentikan. Karena bisa jadi laju globalisasi bisa mempengaruhi selera makan ikan generasi muda berlurang karena tergiur makanan instan dari iklan media," katanya.
?? Hal itu, kara Askabul, akan menjadi ancaman terhadap keberlangaungngan produk lokal yang nilai gizinya jauh lebih baik dari produk instan dari luar negeri tersebut.
?? Untuk itu, kata Askabul, pihaknya menggencarkan kampanye gerakan makan ikan kepada masyarakat di daerah itu melalui berbagai kegiatan.
?? "Upaya yang kami lakukan melalui kampanye gerakan makan ikan telah meningkatkan kesadaran warga untuk perbanyak konsumsi ikan," katanya.
?? "Tingkat konsumsi ikan di daerah ini tergolong tinggi karena mencapai 58,81 kilogram per kapita per tahun. Tingkat konsumsi tersebut merupakan urutan ketiga di Indonesia dibawah Maluku dan Riau," kata kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo, di Kendari, Sabtu.
?? Ia mengatakan, tingkat konsumsi ikan di Sultra jauh berada di atas nasional yanga hanya 43,94 kg/kapita per tahun.
?? "Tingginya angka konsumsi ikan di Sultra bukan berarti gerakan masyarakat makan ikan dihentikan. Karena bisa jadi laju globalisasi bisa mempengaruhi selera makan ikan generasi muda berlurang karena tergiur makanan instan dari iklan media," katanya.
?? Hal itu, kara Askabul, akan menjadi ancaman terhadap keberlangaungngan produk lokal yang nilai gizinya jauh lebih baik dari produk instan dari luar negeri tersebut.
?? Untuk itu, kata Askabul, pihaknya menggencarkan kampanye gerakan makan ikan kepada masyarakat di daerah itu melalui berbagai kegiatan.
?? "Upaya yang kami lakukan melalui kampanye gerakan makan ikan telah meningkatkan kesadaran warga untuk perbanyak konsumsi ikan," katanya.