Kendari  (Antaranews Sultra) - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diknasbud) Sulawesi Tenggara hingga triwulan ketiga akhir Oktober 2018 ini diperkirakan sudah terserap Rp480 miliar lebih dari total dana BOS tahun ini Rp600 miliar.

"Artinya, sisa yang belum terserap masih sekitar Rp112 miliar itu diharapkan pada triwulan keempat antara Oktober hingga Desember 2018 sudah terealisasi semuanya," kata Manajer Dana BOS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, La Samahu di Kendari, Rabu.

Ia ?mengatakan, pada triwulan III, serapan dana BOS pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan SD totalnya Rp76,724 miliar, yaitu tingkat SMP Rp26,445 miliar SMA dan SMK negeri Rp31,744 miliar lebih dan sekolah swasta dan sekolah luar biasa (SLB) 4,184 miliar lebih.

"Dari seluruh alokasi dana BOS itu masuk ke rekening sekolah masing-masing yang meliputu Kabupaten Buton, Buton Tengah, Wakatobi, Muna Barat, Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka," ujaranya.

Sedangkan tiga kabupaten yakni Bombana, Konawe Kepulauan dan Buton Utara datanya baru masuk sehingga masih melalui proses untuk pencairan.

"Jadi selain tiga kabupaten yang masih menunggu datanya, juga masih ada beberapa kabupaten yang belum dilakukan pencairan lantaran kepala dinas pendidikan belum menandatangnai tanda bukti kas (TBK)," ujaranya tanpa menyebut secara rinci nama kabupaten tersebut.

Dikatakan, dengan belum cairnya dana BOS triwulan III 2018, maka dipastikan seluruh sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) belum bisa menerima bantuan operasional dari pemerintah itu.

"Beberapa daerah ini terlambat dicairkan karena kepala dinas pendidikan-nya belum TBK. Kami sudah surati mereka dan sekarang dananya sudah siap," ungkap Samahu.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024