Kendari (Antaranews Sultra) - Petani padi sawah dan palawija di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membutuhkan mesin pompa air untuk mengairi sawah di musim kemarau.

 Anggota DPRD Sultra, Rasyid di Kendari, Selasa, mengatakan ancaman gagal panen karena kemarau panjang membayangi petani sawah karena debit air terus menurun.

 "Patani mengharapkan pemerintah menurunkan bantuan mesin pompa air untuk mengantisipasi kemarau panjang. Petani pun mengharapkan dinas terkait melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kondisi areal persawahan diawal musim kemarau," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Selain bantuan alat pertanian, menurutnya juga petani perlu diberi pemahaman untuk menanam tanaman tahan panas atau beralih sementara menanam tanaman sayur sayuran.

 Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Muh Nasir mengatakan salah satu antisipasi yang dilakukan adalah mengedukasi petani dalam menghadapi cuaca ekstrem melalui sekolah lapang.

 Petani sedang menghadapi ancaman kekeringan sebagaimana informasi dari pihak BMKG yang memprediksi kemarau akan berlangsung hingga November 2018.

Data Dinas Pertanian menyebutkan Kabupaten Konawe Selatan, Konawe, Muna Barat dan Buton adalah daerah yang terdampak musibah gagal panen karena sebagian besar sawah di daerah tersebut belum memanfaatkan irigasi organik.


 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024