Kendari (Antaranews Sultra) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), memaksimalkan kualitas sumber air baku dalam melayani pelanggan di daerah itu.

Kepala Bagian (Kabag) Tehnis PDAM Kendari Irawansyah, di Kendari, Jumat, mengatakan untuk menangani tingkat kekeruhan sumber air baku maka pihaknya memperbanyak penggunaan penjernih atau bahan kimia batu tawas.

"Penggunaan bahan kimia batu tawas atau alum untuk menjernihkan air tidak memiliki dampak kesehatan," katanya.

Ia mengaku rata-rata penggunaan alum atau tawas untuk menjernihkan air berkisar di 900 sampai 1.200 kilo gram (kg) per harinya.

"Kami menggunakan tawas untuk menjernihkan air sesuai dengan batas normalnya, jadi tidak akan memberikan pengaruh bagi kesehatan jika mengonsumsi air kami,"tutupnya.

Terkait penggunaan bahan kimia kata dia, terlebih dahulu dilakukan sistem jartes untuk menentukan dosis optimum agar bisa diketahui pH normalnya yakni 6,5 sampai 8,5.

"Jika terlalu kebanyakan atau lebih bahkan kurang dari pH normalnya, maka bisa membahayakan juga. Akan tetapi selama ini kita menggunakan bahan kimia sesuai batas toleransinya dan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang kualitas air," katanya.

(T.KR-SPR/C/M028/C/M028) 10-08-2018 20:49:37

Pewarta : Suparman
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024