Baubau (Antaranews Sultra) - Seorang warga Kelurahan Bataraguru Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Wa Iha (75), yang berprofesi sebagai penjual sayur? menunaikan ibadah haji 2018.

Wa Iha yang ditemui saat pelapasan JCH oleh Penjabat Wali Kota Baubau, Hado Hasina, Senin, mengatakan, usaha menjual sayur yang dilakoninya selama kurang lebih 20 tahun membuatnya tak menyangka hingga bisa menunaikan rukun islam kelima itu.

Aktifitas sebagai penjual sayur dan ikan asin itu, pendapatan yang diperolehnya setiap hari disisihkan sebesar Rp20.000, sehingga pada tahun 2010 dirinya mulai menyetor ongkos naik haji (ONH) di bank sebesar Rp25,5 juta.

"Saya jualan mulai jam 8 pagi hingga jam 6 sore. Dan saya jalan kaki karena kebetulan rumah saya dekat dengan pasar Karya Nugraha," ujar wanita paruh baya ini dalam bahasa daerah.

Wanita asal Kabupaten Buton Tengah ini berada di Kota Baubau sejak 30 tahun silam. Ia ditinggal wafat suami, La Mbale sekitar 20 tahun lalu, sehingga untuk menghidupi keempat anaknya terpaksa harus bekerja sendiri.

Dikatakannya, kini keempat anaknya itu masing-masing sudah berkeluarga. Anak sulung berprofesi sebagai guru di salah satu SMA di Baubau. Kemudian?anak keduanya hanya mengurus rumah tangga, sedangkan anak bungsunya bekerja sebagai staf pada salah satu perguruan tinggi di Baubau.

"Semua biaya haji saya biayai sendiri. Ini juga berkat doa seluruh keluarga dan anak-anak," ujarnya.

Penjabat Wali Kota Baubau, Hado Hasina mengatakan, jumlah JCH Baubau yang akan berangkat tahun ini ada peningkatan sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya. Hal itu menandakan daerah dan masyarakat Baubau ada kemajuan ekonomi dan?kesadaran cukup.

"Jamaah haji kita ini cukup banyak dan bukan hanya orang kaya. Tadi ada tukang sayur dan tukang ojek menunaikan ibadah haji," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, kalau ke depan ekonomi daerah bisa lebih diperbaiki, maka nantinya jamaah calon haji (JCH) yang akan mengisi kuota adalah para pedagang maupun sektor wiraswasta kecil lainnya.

Sementara, Kepala Kantor Kementrian Agama Baubau, Rahman Ngkaali mengatakan, dari 177 jamaah calon haji asal Baubau terdapat seorang ibu yang berprofesi sebagai tukang sayur dan tukang ojek.

Dikatakannya, jamaah calon haji Baubau yang berada pada kelompok terbang (kloter) 22 bersama dengan jamaah asal Kabupaten Buton, Buton Utara, Muna, Konawe, Konsel, dan Kota Kendari berjumlah 455 orang.

"Insya Allah berangkat 2 Agustus 2018 dan kemudian transit dipondok Madina satu malam. Selanjutnya 3 Agustus 2018 pukul 21.00 Wita mereka masuk ke asrama haji, kemudian 4 Agustus 2018 pukul 22.45 Wita mereka baru menuju ke Jeddah," tuturnya.

 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024