Kendari (Antaranews Sultra) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara memprogramkan pelatihan dan pembinaan wisata untuk masyarakat dengan menghadirkan penyuluh atau pelatih profesional.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Sultra Darman di Kendari, Jumat, mengatakan potensi wisata Sultra yang menjanjikan harus diimbangi dengan kesetersediaan pelaku usaha wisata yang terlatih sehingga wisatawan merasa terlayani dengan nyaman.

"Destinasi wisata Sultra sama dengan daerah lain. Ada Pulau Labengki, Pantai Taipa, Air Panas Wawolesea (Kabupaten Konawe Utara), Air Terjun Moramo, Desa Wisata Namu (Konawe Selatan), wisata laut di Kabupaten Wakatobi, pantai Batu Gong, pantai Toronipa dan Pulau Bokori di Kabupaten Konawe dan masih banyak lain," kata Darman.

BKSDA merealisasikan dukungan pengembangan obyek wisata di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Konawe Utara dengan menyerahkan bantuan bagi kelompok pengembangan wisata di wilayah tersebut.

BKSDA mendorong pengembangan wisata ekonomi produktif di Desa Labengki melalui home stay milik masyarakat. Masyarakat Labengki? diarahkan bergerak di bidang pengembangan pariwisata,? kata Darman.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang dulunya belum mengerti tentang pariwisata, meskipun pengembangan wisata masyarakat di desa itu telah berjalan sejak tahun 2015 lalu.

Pengembangan yang dilakukan oleh BKSDA berupa bantuan modal dalam bentuk peningkatan fasilitas rumah warga dalam bentuk kelompok yang beranggotakan 10 rumah dan setiap rumah satu kamar untuk tamu.

BKSDA menyiapkan fasilitas kamar berupa, tempat tidur, sanitasi air yang dapat membuat tamu nyaman berada di home stay itu,? katanya.

BKSDA mengharapkan masyarakat menjaga kelestarian Teluk Lasolo, sehingga wisatawan yang datang merasa nyaman. Masyarakat bukan hanya menjadi pekerja tapi juga menjadi pelaku usaha kepariwisataan, ujarnya.



 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024