Kendari (Antaranews Sultra) - Dua komoditas perkebunan yang banyak dicari pasar belakangan ini yakni pinang dan cengkih masih langka ditemukan di sejumlah pasar tradisional maupun pasar tertentu di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Keterangan dari petugas pelayanan Informasi Pasar Disbun dan Hortikultura Sultra, Senin menyebutkan, selama beberapa bulan terakhir ini, dua produk komoditas unggulan sektor perkebunan itu tidak ada dipasaran.

Hal ini karena faktor musim yang memang belum tiba masa panen serta produksi panen juga diperkirakan akan menurun tahun ini karean curah hujan cukup tinggi.

"Buah cengkih yang ditawarkan di tingkat pedagang masih dijumpai pada bulan Januari hingga Februari setelah itu itu sudah tidak ada lagi hingga Juli tahun ini. Saat itu harganya bervariasi antara Rp100.000 hingga Rp120.000 per kilogram untuk kategori bunga cengkih kering," kata Adnan.

Lain halnya dengan buah pinang, pada Mei 2017, masih ada dijual di tingkat pedagang pengecer, namun pada awal Juli hingga saat ini sudah menghilang, yang penyebab utamanya adalah produk buah pinang masyarakat memang sangat kurang di tahun ini.

"Harga tertinggi buah pinang kering pernah mencapai angka Rp25.000 per kilogram dan harga terendah antara Rp15,000-Rp17.000 perkilogrm," ujaranya.

? ?Menurut Adnan Jaya, komoditas unggulan lain seperti kakao masih tetap ada dipasaran dengan harga bervariati antara 23.000 hingga Rp26.000 per kilogram dengan tingkat kekeringan plus minus 7 persen.

Sedangkan jambu mete, hanya yang ada dijual sudah dalam bentuk kacang mete kupas sedangkan yang dalam bentuk gelondongan sudah tidak dijumpai lagi. Harga kacang mete kualitas baik saat ini antara Rp145.000 per kilogram hingga tertinggi Rp170.000 per kilogram.

 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024