Kendari (Antaranews sultra) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara menemukan sebanyak 313 lembar uang palsu sampai pertengahan 2018 ini.

Temuan ini mengalami penurunan bila dibanding dengan periode yang sama 2017 sebanyak 2000-an lembar.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sulawesi Tenggara, Minot Purwahono, di Kendari, Jumat, mengatakan, dari 313 lembar uang palsu yang ditemukan itu meliputi pecahan 50 ribu dan 100 ribu.

Tanpa menyebut masing-masing jumlah lembaran pecahan uang palsu tersebut, menurut Minot, bahwa umumnya dari uang palsu itu adalah pecahan 50 ribu dan 100 ribu sedangkan untuk pecahan di bawah 20 ribu jumlahnya sedikit.

Ia mengatakan, BI Sultra saat menghadapi Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1439 H, menyiapkan kebutuhan uang bagi masyarakat Sultra sebesar Rp1,4 triliun.?

"Nilai ini berdasarkan kebutuhan dari seluruh perbankan, termasuk untuk pengisian ajungan tunai mandiri (ATM) dan kebutuhan kas titipan yang tersebar di Sultra," ujarnya.?

Dikatakan dari jumlah Rp1,4 triliun itu, sebarannya (outflouwnya) yakni yang masuk di setiap bank-bank senilai Rp1,2 triliun lebih, nonbank sekitar Rp1,1 miliar, uang penukaran disediakan Rp1,6 miliar, kas keliling sebesar Rp9,4 miliar untuk kas titipan senilai Rp514, 3 miliar lebih.

Menyinggung sejumlah ATM yang biasanya terjadi kekosongan, Minot Purwahono mengatakan dipastikan tidak akan terjadi lagi, karena seluruh bank yang ditunjuk sebagai penyalur langsung ke konsumen sudah disiapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Silahkan masyarakat melaporkan bila suatu saat menemukan ada ATM yang uangnya tidak tersedia. BI akan memberi teguran keras dan bisa saja sanksi kepada bank tersebut. Sebab yang namanya penarikan uang melalui ATM itu lebih efektif ketimbang menarik uang melalui antrian di bank," ujarnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024