Kendari  (Antaranews Sultra) - Komandan Korem (Danrem) 143/Halu Oleo Kendari, Kolonel Arm. Dedi Nuhardiman, menyatakan potensi terjadinya aksi radikalisme di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih kecil dibanding daerah lain di Indonesia.

"Berdasarkan pantauan kami, potensi kerawanan aksi radikalisme di Sultra masih kecil," katanya di Kendari, Kamis, menanggapi aksi-aksi terorisme di tanah air.

Ia mengatakan, meskipun potensinya masih kecil, tetapi pihaknya terus melakukan monitoring di seluruh pelosok daerah itu guna memastikan wilayah Sultra steril dari hal-hal yang mengancam keamanan dan keutuhan NKRI.

"Tidak boleh lengah, monitoring intens dilaksanakan. Sekecil apapun potensi kerawanan radikalisme harus menjadi perhatian serius," katanya.

Ia menjelaskan, sinergitas dan komunikasi berbagai pihak terkait terus dibangun, dalam rangka bersama-sama mewujudkan situasi dan kondisi wilayah yang kondusif dan bersih dari aksi radikalisme.

"Kami tidak hanya fokus pada persoalan teritorial, TNI juga membantu lembaga lain dalam mewujudkan kondisi wilayah yang aman dan nyaman," katanya.

Ia mengaku, salah satu instansi yang menjadi perhatian adalah dunia kampus, yang notabene memiliki masyarakat intelektual dan selalu mengekspresikan ide-ide mereka.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024