Kendari, 5/6 (Antara) - Mega proyek pembangunan jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menelan anggaran APBN sebesar Rp825 miliar setelah melalui perubahan itu, hingga kini progresnya baru mencapai 40 persen, salah satu penyebabnya karena masalah pembebasan lahan yang belum tuntas.

"Seharusnya capaian penyelesaian proyek jembatan teluk sepanjang 1.360 meter itu hingga tahun ini sudah mencapai 60 persen dengan harapan tak ada permasalahan teknis dilapangan," ?kata Deputy General Superintendent (GS) Konsorsium PT Nindya Karya Sugeng Prasetyo di Kendari, Selasa.

Namun demikian kata Sugeng, urusan pembebasan lahan kini sudah ditangani oleh pemerintah dan diharapkan dalam waktu yang tidak lama sudah tuntutas dan ditarget perampungan proyek jembatan terpanjang ke tiga di Indonesia itu dipastikan pada Juli 2019 mendatang sudah selesai.

Sugeng menjelaskan, lahan yang belum dibebaskan untuk wilayah sisi selatan teluk seluas satu hektar lebih, sementara disisi utara kota lama, tersisa ada tujuh unit bangunan ruko milik warga.

Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk menunjang sistem jaringan jalan dari Kota Lama di sisi utara, menuju Poasia di sisi selatan Teluk Kendari dan sebaliknya.

Baca juga: Pembangunan jembatan teluk Kendari capai 42 persen

 "Dengan konektivitas jalan dan jembatan di atas Teluk Kendari itu, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga membantu proses percepatan pembangunan di daerah," ujar Sugeng.

Ditambahkannya, bahwa pembangunan jembatan teluk juga ditujukan untuk menunjang perkembangan kawasan pelabuhan kontainer dan pelabuhan Kendari New Port yang nantinya akan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun Provinsi Sultra.


(T.A056/B/B012/C/B012) 05-06-2018 14:07:45

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024