Kolaka (Antaranews Sultra) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kolaka, Sultra, melakukan inspeksi mendadak kepada beberapa distributor gas bersubsidi di daerah itu guna mengetahui penyebab langkanya gas elpiji 3 kilogram.

Kepala Disperindag Kolaka, Ahmad F usai melakukan sidak, Rabu, mengatakan harga yang gas subsidi di tingkat agen dan pangkalan masih sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah.

Selain itu kata Ahmad stok gas bersubsidi juga masih tersedia dan tidak ada kelangkaan hanya saja ada permainan di tingkat pangkalan yang melakukan penjualan ke pengecer.

"Kalau harga sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah di agen dan pangkalan masih berkisar Rp17.500," katanya.

Menurut Ahmad hasil investigasi yang dilakukan pihaknya ke beberapa distributor menyebutkan banyak permainan harga yang dilakukan oleh pangkalan ke tingkat pengecer.

Ahmad juga menjelaskan banyaknya penggunaan gas bersubsidi tiga kilogram yang tidak tepat sasaran sehingga sangat mempengaruhi harga di masyarakat.

"Masih banyak kios dan restauran yang menggunakan gas bersubsidi begitu juga dengan kalangan ekonomi menengah ke atas sementara peruntukkan subsidi itu bagi warga yang kurang mampu," ungkap mantan Kadis Infokom Kolaka itu.

Pemerintah Kabupaten kata Ahmad akan melakukan pertemuan dengan instansi terkait serta Pertamina guna membahas skenario penggunaan gas bersubsidi agar tepat sasaran.

Apalagi jelas Ahmad permintaan gas tiga kilogram bagi masyarakat saat ini sangat tinggi karena memasuki bulan suci Ramadhan serta menjelang Idul fitri 1439 H.

"Pasti menjelang lebaran permintaan penggunaan gas bersubsidi bagi masyarakat sangat tinggi," jelasnya.

 

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024