Kendari (Antaranews Sultra) - Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Teguh Setyabudi, bersama rombongan melakukan safari Ramadhan di Masjid Agung Al-Kautsar Kota Kendari, Selasa malam.
Saat memberikan ceramah taraweh, Teguh Setyabudi, mengimbau jamaah agar menjadikan ibadah puasa dan amaliah Ramadhan sebagai salah satu bentuk pengabdian dan ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Pada kesempatan ini juga, saya harapkan kita semua mampu berperan serta secara baik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya di Sultra," katanya.
Menurut Gubernur, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai program pembangunan yang saat ini hasilnya sudah dinikmati masyarakat.
"Capaian pembangunan di Sultra dapat dilihat dari data pertumbuhan ekonomi 6,81 persen di atas rata-rata nasional 5,1 persen, pengangguran 3,30 persen lebih rendah dari rata-rata nasional 5,5 persen," katanya.
Kemudian indeks pembangunan manusia (IPM) ada poin 69,31 berada di peringkat 19 dari 34 provinsi, dan angka kemiskinan masih cukup tinggi 11,97 persen berada di atas rata-rata nasional yang ada pada kisaran 10 persen.
Dari data tersebut katanya, dapat dilihat, satu sisi ada capaian pembangunan yang sudah baik tapi ada yang harus diperjuangkan.
"Mari kita sama-sama perjuangkan untuk menurunkan kemiskinan, kita terus tingkatkan pertumbuhan ekonomi tapi juga perjuangkan juga aspek pemerataannya," katanya.
Saat memberikan ceramah taraweh, Teguh Setyabudi, mengimbau jamaah agar menjadikan ibadah puasa dan amaliah Ramadhan sebagai salah satu bentuk pengabdian dan ketaatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
"Pada kesempatan ini juga, saya harapkan kita semua mampu berperan serta secara baik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya di Sultra," katanya.
Menurut Gubernur, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai program pembangunan yang saat ini hasilnya sudah dinikmati masyarakat.
"Capaian pembangunan di Sultra dapat dilihat dari data pertumbuhan ekonomi 6,81 persen di atas rata-rata nasional 5,1 persen, pengangguran 3,30 persen lebih rendah dari rata-rata nasional 5,5 persen," katanya.
Kemudian indeks pembangunan manusia (IPM) ada poin 69,31 berada di peringkat 19 dari 34 provinsi, dan angka kemiskinan masih cukup tinggi 11,97 persen berada di atas rata-rata nasional yang ada pada kisaran 10 persen.
Dari data tersebut katanya, dapat dilihat, satu sisi ada capaian pembangunan yang sudah baik tapi ada yang harus diperjuangkan.
"Mari kita sama-sama perjuangkan untuk menurunkan kemiskinan, kita terus tingkatkan pertumbuhan ekonomi tapi juga perjuangkan juga aspek pemerataannya," katanya.