Kendari  (Antaranews Sultra) - Pusat pelayanan autis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara melakukan terapi sebanyak 150 anak keterbelakangan pertumbuhan atau penderita autis sejak 2017.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Damsid di Kendari, Senin, mengatakan penderita anak-anak keterbelakangan pertumbuhan atau penderita autis di daerah ini cukup tinggi sehingga harus diimbangi terapi oleh tenaga medis terlatih.

"Terapi yang dilakukan terhadap anak penderita autis beragam, mulai dari terapi psikologi, terapi diet makan dan terapi fisik yang seimbang," kata Damsid.

Sumber daya manusia yang dimiliki UPTD autis center sebanyak 32 orang sudah ideal karena terdiri dari delapan tenaga terapis, delapan tenaga psikologi, delapan tenaga honor, tiga tenaga visio terapi, satu dokter dan ditunjang tenaga layanan kartu, tenaga resepsionis serta tenaga adminitrasi.

"Seorang pasien autis  ditangani satu orang tenaga dokter dan tiga tenaga visio terapi. Ya, sementara cukup untuk melakukan pelayanan," ujarnya.

Potensi penderita autis di Sultra, menurut Damsid cukup tinggi karena posisi daerah 17 kabupaten/kota berada di wilayah pesisir dan berdasarkan angka kelahiran potensinya sebanyak 1 banding 56 orang.

Penderita autis biasanya diakibatkan efek radiasi, baik radiasi polusi udara maupun radiasi zat kimia yang terkandung didalam makanan atau radiasi akibat aktifitas pertambangan.



 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024