Kendari  (Antaranews Sultra) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara, Senin, menggelar rapat dengar pendapat bersama Pertamina terkait keresahan masyarakat soal kelangkaan elpiji 3 kilogram dan BBM jenis solar di daerah itu.

Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi II Rasyid serta dihadiri anggota DPRD Sultra yang lain yakni Joni Syamsuddin dan Samsul Ibrahim. Pihak pertamina dihadiri Sales Executive LPG Pertamina, Arnaldo Andika Putra dan sales executive retail IV - Sultra, PT. Pertamina (Persero) wilayah Sultra, Dimas Mulyo.

Dalam kesempatan itu legislator meminta penjelasan Pertamina terkait kelangkaan elpiji dan BBM solar serta langkah yang apa yang dilakukan Pertamina untuk mengatasinya.

Sales Executive LPG Pertamina Kendari, Arnaldo Andika Putra mengatakan, terdapat dua alasan yang menyebabkan elpiji 3 kg mengalami kelangkaan akhir-akhir ini.

"Alasan pertama karena kendala teknis pada kapal pengangkut elpiji yang mengalami kerusakan mesin, sehingga pengiriman pasokan ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) Kendari mengalami keterlambatan," katanya.

Alasan kedua kata Arnaldo, adanya kepanikan sebagian konsumen menjelang Ramadhan, sehingga jauh-jauh hari mereka membeli gas elpiji.

Baca juga: Pemda diminta atur harga elpiji tingkat pengecer

"Menjelang Ramadhan, kebanyakan masyarakat membeli gas elpiji lebih dari dari satu tabung, bahkan ada yang sampai empat tabung. Informasi ini berdasarkan pengecekan kami di lapangan," katanya.

Untuk menanggulangi kebutuhan masyarakat akan elpiji 3 kg katanya, Pertamina akan memberlakukan agen dan pangkalan siaga termasuk melakukan operasi pasar menjelang Ramadhan.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024