Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta distributor di daerah tidak memanfaatkan kesempatan mencari keuntungan yang berlebihan menjelang masuknya puasa hingga lebaran terhadap bahan-bahan pokok.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda di Kendari, Selasa mengatakan, biasanya menjelang bulan suci Ramadhan, harga kebutuhan bahan pokok di Indonesia akan mengalami kenaikan secara signifikan, terutama pada harga-harga kebutuhan yang sifatnya ada di dapur.

"Olehnya itu diminta kepada distributor untuk tidak memanfaatkannya guna mencari keuntungan yang berlebihan," katanya, saat menghadiri Rapat koordinasi daerah terkait stabilitas harga dan ketersediaan stok barang pokok menjelang puasa dan Lebaran 1439 H/2018 yang dibuka Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi.

Menurut dia, Kemendag, telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok tersebut dengan menugaskan seluruh pejabat eselon satu dan dua melakukan pemanatauan langsung ke 34 provinsi.

"Tahun ini, saya ditugaskan pak Menteri Perdagangan untuk melakaukan pemanatauan harga pada dua provinsi yakni Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Provinsi Riau di Sumatera," ujarnya.

Ia mengatakan, tugas pemantauan di daerah itu adalah bila mana terjadi gejolak maka instansi teknis harus melakukan operasi pasar, dan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), Kementerian Perdagangan akan mengontrol harga bahan pokok, yang menjadi komoditas khalayak banyak.

Dia menegaskan bahwa pemerintah telah memprediksi pergerakan harga komoditas bahan kebutuhan pokok akan mengalami penurunan antara 1-8 persen, kalaupun ada kenaikan hanya berkisar 1- 4 persen.

Arlinda mengatakan, melalui penetapan harga eceran tertinggi (HET) akan melalukan stabilitas harga bahan pokok, dengan cara melakukan operasi pasar dan importasi.

Baca juga: Kemendag pantau harga pangan di Kendari

Hasil penetapan HET tersebut ada empat komoditas yang ditentukan tahun ini yakni gula pasir tidak boleh melebihi Rp12.500/kg, minyak goreng kemasan sebesar Rp10.500/kg dan daging beku sebesar Rp80.000/kg.

Dirjen PEN Kemendag juga melakukan diskusi dengan peserta yang hadir dalam rangka untuk mendapatkan masukan dari daerah kabupaten kota terkait ketersedian bahan pokok dan arus distribusi dari daerah produsen hingga ketingkat konsumen.

"Syukurlah, setelah kami melakukan pemantauan di sejumlah pasar ritel dan pasar tradisional, keteresediaan bahan pokok cukup aman dan harga relatif masih stabil," ujarnya.

Baca juga: Stok kurang, harga telur ayam di Baubau naik


(T.A056/B/S025/C/S025) 17-04-2018 17:11:59

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024