Baubau (Antaranews Sultra) - Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau, Sulawesi Tenggara, dan Universitas James Cook Australia melakukan penandatanganan MoU kerja sama di bidang penelitian perikanan, Senin.
Rektor Unidayan Baubau, Sjamsul Qamar mengatakan, kerja sama penilitian khususnya ikan hiu dan pari oleh universitas James Cook merupakan penelitian yang dilakukan di seluruh dunia akibat terancam punahnya kedua ikan laut tersebut.
"Penelitian mereka karena kekhawatiran berkurangnya ikan hiu dan pari yang menurun secara drastis di dunia, sehingga salah satu titik penelitiannya memilih di wilayah Kepulauan Buton dan sekitarnya," katanya.
Dalam studi penelitian itu, kata dia, kampus yang cukup maju di Australia tersebut memilih Unidayan karena dianggap lebih efektif sebagai lokasi studi penelitian. Di samping itu, Pulau Buton juga memiliki laut yang cukup luas dengan dihiasi terumbu karang yang sangat indah.
"Komunikasi untuk kerja sama ini dilakukan baru sekitar sebulan lalu. Tadinya mereka akan berkolaborasi dengan Unhas Makassar tapi melihat lokasi cukup jauh," katanya.
Dia juga mengatakan, pihak James Cook mengajak Unidayan dalam penelitian itu karena selain sudah memiliki fakultas perikanan yang sudah terakreditasi juga memiliki sumber daya yang cukup baik.
"Dalam penelitian ini mereka akan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa Unidayan, karena mereka tahu Unidayan memiliki sumber daya yang cukup baik," katanya lagi.
Sjamsul juga mengatakan, selain melakukan penelitian di Pulau Buton, universitas James Cook juga sudah melakukan kerja sama dan penelitian di sejumlah universitas lainnya di Indonesia bagian barat dan negara-negara lain seperti Filipina, India dan Thailand.
"Jadi setelah penelitian ini akan melihat lagi apakah baik atau tidak, kalau ini bagus kita harapkan bisa dilanjutkan lagi ke studi-studi lainnya," ujarnya.
Sementara, peneliti dari Universitas James Cook Australia,
Samantha Sherman mengatakan, penelitian yang akan dilakukan ingin mengetahui berapa banyak ikan hiu dan pari yang ada perairan Kota Baubau.
"Penelitian ini paling lama selama satu tahun dan mungkin akan ada penelitian-penelitian di bidang lainnya," Ujur Samantha Sherman melalui juru bahasa, Nur Melansari.
Rektor Unidayan Baubau, Sjamsul Qamar mengatakan, kerja sama penilitian khususnya ikan hiu dan pari oleh universitas James Cook merupakan penelitian yang dilakukan di seluruh dunia akibat terancam punahnya kedua ikan laut tersebut.
"Penelitian mereka karena kekhawatiran berkurangnya ikan hiu dan pari yang menurun secara drastis di dunia, sehingga salah satu titik penelitiannya memilih di wilayah Kepulauan Buton dan sekitarnya," katanya.
Dalam studi penelitian itu, kata dia, kampus yang cukup maju di Australia tersebut memilih Unidayan karena dianggap lebih efektif sebagai lokasi studi penelitian. Di samping itu, Pulau Buton juga memiliki laut yang cukup luas dengan dihiasi terumbu karang yang sangat indah.
"Komunikasi untuk kerja sama ini dilakukan baru sekitar sebulan lalu. Tadinya mereka akan berkolaborasi dengan Unhas Makassar tapi melihat lokasi cukup jauh," katanya.
Dia juga mengatakan, pihak James Cook mengajak Unidayan dalam penelitian itu karena selain sudah memiliki fakultas perikanan yang sudah terakreditasi juga memiliki sumber daya yang cukup baik.
"Dalam penelitian ini mereka akan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa Unidayan, karena mereka tahu Unidayan memiliki sumber daya yang cukup baik," katanya lagi.
Sjamsul juga mengatakan, selain melakukan penelitian di Pulau Buton, universitas James Cook juga sudah melakukan kerja sama dan penelitian di sejumlah universitas lainnya di Indonesia bagian barat dan negara-negara lain seperti Filipina, India dan Thailand.
"Jadi setelah penelitian ini akan melihat lagi apakah baik atau tidak, kalau ini bagus kita harapkan bisa dilanjutkan lagi ke studi-studi lainnya," ujarnya.
Sementara, peneliti dari Universitas James Cook Australia,
Samantha Sherman mengatakan, penelitian yang akan dilakukan ingin mengetahui berapa banyak ikan hiu dan pari yang ada perairan Kota Baubau.
"Penelitian ini paling lama selama satu tahun dan mungkin akan ada penelitian-penelitian di bidang lainnya," Ujur Samantha Sherman melalui juru bahasa, Nur Melansari.