Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis bahwa Kota Kendari pada Maret 2018, mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 125,98.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Sultra, Surianti Toar di Kendari, Senin mengatakan secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi 25 kota tercatat deflasi dan 50 kota tercatat inflasi.

Ia mengatakan, deflasi tertinggi tercatat di Tual (Provinsi Maluku) 2,30 persen dan deflasi terendah tercatat di Bulukumba (Provinsi Sulawesi Selatan) 0,01 persen. Inflasi tertinggi tercatat di Jayapura (Provinsi Papua) 2,10 persen.

Deflasi yang terjadi di Kota Kendari tercatat disebabkan oleh turunnya dua indeks harga yaitu pada kelompok bahan makanan 0,66 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,07 persen.

Sementara kelompok yang tercatat inflasi yaitu kelompok kesehatan 0,50 persen; sandang 0,44 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,35 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,03 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

Surianto Toar di dampingi Kabat TU BPS Sultra, Ny Murtini mengatakan, adapun komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah ikan kembung, gembung, bayam, gembolo, aso-aso, ikan layang atau benggol dan ikan cakalang sisik.

Baca juga: BPS; transportasi 2018 dominasi penumpang kapal laut

Selain itu angkutan udara juga ikut mempengaruhi deflasi, juga ikan bandeng (ikan bolu) tomat buah, tomat sayur, daging sapi ayam ras, kol putih, kubis serta ikan tembang.


(T.A056/B/E008/E008) 02-04-2018 13:30:35

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024