Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari dan Bandara Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerja sama untuk mendukung peningkatan ekspor perikanan di daerah itu.
Kepala BKIPM Kendari Amdali Adhitama, di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kepala Bandara Haluoleo terkait mendorong peningkatan ekapor perikanan.
"Pertemuan itu sebagai upaya meningkatkan sinergitas pengawasan lalu lintas komoditi perikanan melalui bandara Halu Oleo Kendari," kata Amdali.
Ia mengaku tingkat ekspor perikanan di Sultra masih rendah karena masih kurangnya pemahaman tentang ekspor.
"Karena itu perlu dukungan semua pihak atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong frekuensi ekspor perikanan ini," katanya.
Kepala Bandara Haluoleo Kendari, Rudi Ricardo, memgapresiasi kegiatan itu karena merupakan tugas dan tanggungjawab bersama.
Baca juga: Potensi tambak perikanan Buton Utara menanti investor
"Antara kami pihak Bandara sebagai penyelenggara transportasi udara utama dan BKIPM Kendari yang memberi legalitas sertifikat eskpor," katanya.
Kepala BKIPM Kendari Amdali Adhitama, di Kendari, Selasa, mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kepala Bandara Haluoleo terkait mendorong peningkatan ekapor perikanan.
"Pertemuan itu sebagai upaya meningkatkan sinergitas pengawasan lalu lintas komoditi perikanan melalui bandara Halu Oleo Kendari," kata Amdali.
Ia mengaku tingkat ekspor perikanan di Sultra masih rendah karena masih kurangnya pemahaman tentang ekspor.
"Karena itu perlu dukungan semua pihak atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendorong frekuensi ekspor perikanan ini," katanya.
Kepala Bandara Haluoleo Kendari, Rudi Ricardo, memgapresiasi kegiatan itu karena merupakan tugas dan tanggungjawab bersama.
Baca juga: Potensi tambak perikanan Buton Utara menanti investor
"Antara kami pihak Bandara sebagai penyelenggara transportasi udara utama dan BKIPM Kendari yang memberi legalitas sertifikat eskpor," katanya.