Kendari  (Antaranews Sultra) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara bekerja sama dengan Pemkot Kendari menggelar pelatihan `Urban Farming` atau pemanfaatan lahan kosong di pekarangan rumah agar produktif.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir dalam sambutannya yang diwakili Asisten Administrasi Pembangunan Kendari Kasman Arifin di Kendari, Selasa mengatakan, urban farming merupakan kegiatan yang mengajak masyarakat di perkotaan untuk melakukan kegiatan pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk membantu kebutuhan sehari-hari.

"Urban farming secara tidak langsung dapat mengubah kreaktifitas masyarakat perkotaan dalam bertani, supaya lebih praktis di mana keterbatasan lahan yang dimiliki tidak menjadi alasan," ujarnya.

Dikatakan, tujuan pelatihan urban farming adalah untuk mendorong masyarakat agar mandiri, memperdaya masyarakat yang berujung pada kesejahteraan dan dapat menekan inflasi.

Hal tersebut dikarenakan salah satu penyebab inflasi di Kota Kendari dimana, kelompok bahan makanan termasuk kelompok sayur-sayuran terutama cabe dan buah-buahan sering kali memicu inflasi di daerah.

"Bank Indonesia perwakilan Sultra melakukan urban farming di dua kecamatan yaitu Baruga dan Poasia. Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, masyarakat mempraktekan dengan memanfaatkan lahan kosong di pekarangan menjadi lahan yang produktif sehingga dapat memberikan manfaat," ucapnya.

Kepala Bidang Deputi Manajemen Internal dan Sistem Pembayaran KPwBI Sultra, LM Bachtiar Zaadi mengatakan, banyak cara untuk meningkatkan produktivitas petani, salah satunya dengan memberikan pemahaman terkait pengelolaan lahan pekarangan seoptimal mungkin.

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya menggelar kegiatan pelatihan urban farming yang diikuti oleh masyarakat Kota Kendari. Adapun tema dalam kegiatan kali ini yaitu "Pelatihan urban farming, bertahan di lahan pekarangan terbatas,".

"Kami berupaya mendorong kemajuan masyarakat dalam kemandirian pangan, dan peningkatan produktivitas petani dalam pemberdayaan masyarakat yang merujuk pada kesejahteraan petani," tutup Bachtiar.

Salah seorang peserta pelatihan Ny Murni mengatakan mengapresiasi pelatihan yang pertama diikuti sepanjang dirinya berada di Kota Kendari.

"Banyak manfaat yang kami peroleh selama pelatihan ini. meskipun waktunya singkat. Dan bagi saya dan ibu-ibu peserta lainnya tentu memberi pengalaman besar untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong," ujaranya.

Peserta yang jumlahnya mencapai 100-an orang itu, setelah mengikuti pelatihan kemudin melakukan praktek pengolahan tanah dengan cara mencampurkan pupuk kandang oleh instruktur yang didatngkan khusus pihak BI.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024