Kendari  (Antaranews Sultra) - PT Sultra Tuna Samudra (PT STS), salah satu perusahaan perikanan di Kendari, Sulawesi Tenggara, menyatakan bahwa hingga saat ini ikan tuna dan gurita mendominasi ekspor ke sejumlah negara.

"Dua jenis komoditas perikanan ini (tuna dan gurita-red) masih menjadi andalan ekspor maupun antarpulau, karena hasil tangkapan nelayan akhir-akhir ini masih ada meskipun produksi setiap bulannya tidak menentu," kata Direktur PT. STS Kendari, Suwondo Wijaya di Kendari, Rabu.

Tanpa menyebut nilai ekspor hasil perikanan tuna dan gurita, namun menurut Suwondo bahwa tangkapan berupa ikan tuna dan gurita bagi nelayan pesisir Sultra masih jadi unggulan, sementara jenis ikan lainnya seperti ikan kakap, undang windu dan ikan cakalang sudah sangat terbatas produksinya.

Ia mengatakan, pada 10 tahun lalu, volume ekspor gurita dan tuna masih mencapai lebih dari 1.000 ton, maka selama dua tahun ini hanya bisa mengekspor 100-250 ton saja.

"Meskipun mengalami penurunan ekspor yang cukup drastis, aktivitas tetap jalan dan yang masih cukup tersedia adalah hasil tangkapan gurita dan tuna," ujarnya.

Salah satu penyebab menurunnya ekspor komoditas yang banyak dikonsumsi orang asing itu karena selain hasil tangkapan nelayan berkurang, juga disebabkan pengaruh cuaca akhir-akhir ini kurang bersahabat sehingga para nelayan tangkap hanya melakukan penangkapan ikan di laut-laut dangkal.

Selain itu, juga kurangnya tenaga buruh yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) yang bekerja di perusahaan dan banyak beralih profesi sebagai buruh tambang di sejumlah kabupaten di Sultra.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024