Baubau (Antaranews Sultra) - Warga Kelurahan Palabusa Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), memanfaatkan dan mengolah kerang laut menjadi perhiasan sebagai mata pencaharian.

Kepala Bidang Industri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, Saryanti di Baubau, Selasa, mengatakan selain memanfaatkan isi kerang (mutiara) sebagai perhiasan, para perajin trampil itu juga memanfaatkan kulit kerang sebagai bahan membuat aneka perhiasan.

"Dulu hanya isi kerangnya saja yang dijadikan perhiasan mutiara, sekarang kulit kerangnya pun tidak dibuang tapi bisa dimanfaatkan untuk membuat perhiasan seperti kalung dan gelang," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat perajin kerang di kelurahan itu cukup banyak, apalagi di sana sudah ada rumah produksi sebagai tempat mengolah bahan baku kerang laut tersebut menjadi berbagai perhiasan.

"Selain dibantu lokasi dan peralatan dari Kementerian Perindustrian, mereka juga diberi bantuan berupa pengikat perhiasan karena selama ini mereka menggunakan tali biasa yang dibeli di pasar sebagai pengikat perhiasan itu," katanya.

Saryanti mengatakan hasil kerajian itu tidak hanya dipasarkan di wilayah Baubau dan daerah lain di Sultra, tetapi juga para pengrajin bekerja sama dengan pembeli dari Lombok (NTB) dan Papua.

"Tidak hanya perhiasan dalam bentuk jadi yang dijual ke sana, terkadang bahan baku yang masih gelondongan pun dijual ke sana," katanya.

Ia menambahkan para perajin mutiara di Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-lea itu bergabung menjadi sekitar 10 kelompok. Bahkan mereka ada juga yang menjadi petani mutiara.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024