Andoolo (Antaranews Sultra) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Kendari La Uno menyebutkan kepesertaan di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 2017 mengalami peningkatan drastis.
"Khusus Tenaga kerja penerima upah tahun 2017 dari target 2.386 orang, realisasi akhir tahun mencapai 3.598 orang," kata La Uno saat acara edukasi publik tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) di Andoolo, Kamis.
La Uno juga mengatakan, peningkatan kepesertaan juga pada tenaga kerja bukan penerima upah, yakni dari target 1.818 orang pada 2017 dan realisasi hingga akhir tahun mencapai 2.024 orang.
"Demikian halnya dengan perusahaan yang mendaftarkan karyawannya, dari target 357 perusahaan yang tercapai hingga akhir tahun mencapai 757 perusahaan," katanya.
Ia juga menyampaikan pertumbuhan perusahaan aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2015 sebanyak 36 perusahaan dengan 586 tenaga kerja, kemudian 2017 sebanyak 607 perusahaan dengan tnaga kerja aktif 3.598 orang.
Dikatakan, pertumbuhan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Konawe Selatan karena mendapat dukungan dari pemerintah setempat yang mengeluarkan beberapa regulasi pendukung.
Regulasi pendukung tersebut, kata La Uno, yakni Peraturan Bupati Konawe Selatan Nomor 13 Tahun 2016 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kabupaten Konawe Selatan.
Kemudian perjanjian kerja sama antara Badan Penyelenggara Jminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kendari dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kabupaten Konawe Selatan tentang pelayanan pendaftaran kepesertaan BPJS pada kantor BPPTPM Kabupaten Konawe Selatan nomor: Per/09/112015 nomor: 503/227/2015.
Kegiatan edukasi publik tentang SJSN tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Konawe Selatan Arsalim dan dihadiri berbagai pihak terkait, di antaranya BPJS Kesehatan dan pihak Kejaksaan.
"Khusus Tenaga kerja penerima upah tahun 2017 dari target 2.386 orang, realisasi akhir tahun mencapai 3.598 orang," kata La Uno saat acara edukasi publik tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) di Andoolo, Kamis.
La Uno juga mengatakan, peningkatan kepesertaan juga pada tenaga kerja bukan penerima upah, yakni dari target 1.818 orang pada 2017 dan realisasi hingga akhir tahun mencapai 2.024 orang.
"Demikian halnya dengan perusahaan yang mendaftarkan karyawannya, dari target 357 perusahaan yang tercapai hingga akhir tahun mencapai 757 perusahaan," katanya.
Ia juga menyampaikan pertumbuhan perusahaan aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2015 sebanyak 36 perusahaan dengan 586 tenaga kerja, kemudian 2017 sebanyak 607 perusahaan dengan tnaga kerja aktif 3.598 orang.
Dikatakan, pertumbuhan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Konawe Selatan karena mendapat dukungan dari pemerintah setempat yang mengeluarkan beberapa regulasi pendukung.
Regulasi pendukung tersebut, kata La Uno, yakni Peraturan Bupati Konawe Selatan Nomor 13 Tahun 2016 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kabupaten Konawe Selatan.
Kemudian perjanjian kerja sama antara Badan Penyelenggara Jminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kendari dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kabupaten Konawe Selatan tentang pelayanan pendaftaran kepesertaan BPJS pada kantor BPPTPM Kabupaten Konawe Selatan nomor: Per/09/112015 nomor: 503/227/2015.
Kegiatan edukasi publik tentang SJSN tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Konawe Selatan Arsalim dan dihadiri berbagai pihak terkait, di antaranya BPJS Kesehatan dan pihak Kejaksaan.