Kendari (Antaranews Sultra) - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara, Syahruddin Nurdin, mengatakan bahwa kegiatan tahunan daerah itu yakni "Halo Sultra" akan dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata di 117 negara.
"Kegiatan Halo Sultra ini sudah ditetapkan sebagai 100 event Wonderful Indonesia oleh Kementerian Pariwisata," kata kata Stahrudin Nurdin, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, penetapan Halo Sultra sebagai bangian 100 event wonderful Indonesia memberikan nilai positif penting bagi Sultra karena secara otomatis akan ikut dipromosikan ke luar negeri.
"Karena saat 100 event woncerful itu dipromosikan ke 117 negara oleh Kemenpar RI, maka sudah termasuk mempromosikan event Halo Sultra," ujarnya.
Disebutkan, 117 negara yang menjadi sasaran promosi tersebut mulai diseluruh negara ASEAN, Jepang, Tiongkok, Timur Tengah serta sejumlah negara yang ada di benua Eropa, Amerika, Australia dan Afrika.
Dijelaskan, "Halo Sultra" pertama kali diadakan pada 2008, saat itu bernama "Kemilau Sultra" yang merupakan bagian dari perayaan HUT Sultra.
"Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam saat itu memutuskan untuk membuat perayaan ulang tahun provinsi sebagai ajang pariwisata. Pada 2009, "Kemilau Sultra" resmi diubah menjadi Halo Sultra," katanya.
Ia menambahkan, kata "Halo" diambil dari Haluoleo, salah satu raja yang memerintah Kerajaan Konawe pada abad ke-17, sementara "Sultra" adalah singkatan Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Kegiatan Halo Sultra ini sudah ditetapkan sebagai 100 event Wonderful Indonesia oleh Kementerian Pariwisata," kata kata Stahrudin Nurdin, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, penetapan Halo Sultra sebagai bangian 100 event wonderful Indonesia memberikan nilai positif penting bagi Sultra karena secara otomatis akan ikut dipromosikan ke luar negeri.
"Karena saat 100 event woncerful itu dipromosikan ke 117 negara oleh Kemenpar RI, maka sudah termasuk mempromosikan event Halo Sultra," ujarnya.
Disebutkan, 117 negara yang menjadi sasaran promosi tersebut mulai diseluruh negara ASEAN, Jepang, Tiongkok, Timur Tengah serta sejumlah negara yang ada di benua Eropa, Amerika, Australia dan Afrika.
Dijelaskan, "Halo Sultra" pertama kali diadakan pada 2008, saat itu bernama "Kemilau Sultra" yang merupakan bagian dari perayaan HUT Sultra.
"Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam saat itu memutuskan untuk membuat perayaan ulang tahun provinsi sebagai ajang pariwisata. Pada 2009, "Kemilau Sultra" resmi diubah menjadi Halo Sultra," katanya.
Ia menambahkan, kata "Halo" diambil dari Haluoleo, salah satu raja yang memerintah Kerajaan Konawe pada abad ke-17, sementara "Sultra" adalah singkatan Provinsi Sulawesi Tenggara.