Baubau (Antaranews Sultra) - Lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Baubau, Sulawesi Tenggara menilai nomor urut yang diperoleh hasil pengundian pada rapat pleno terbuka yang digelar KPU daerah itu merupakan angka keberuntungan untuk memenangkan Pilkada daerah itu 2018.

Pada klosing statmen yang diberikan KPU selama tiga menit, kelima paslon rata-rata menyampaikan makna nomor urut yang dicabut.

Calon wali kota Baubau, Roslina Rahim menyebutkan, Selasa, nomor urut satu adalah angka tunggal yang merupakan angka sebagai jawara dalam setiap perlombaan.

"Rossy juara satu. Nomor urut satu adalah angka hoki yang disukai pada setiap perlombaan untuk menjadi juara satu," ujar Roslina yang berpasangan dengan La Ode Yasin yang diusung partai Hanura dan PKB ini.

Sedangkan, paslon AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse yang menarik nomor urut dua mengaku, nomor dua merupakan angka yang sudah diidamkan.

"Angka dua ini memberi makna "lanjutkan" dua kali," ujar calon petahana yang diusung PAN, PDIP, Nasdem dan Golkar.

Sementara paslon nomor urut tiga Wa Ode Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail yang diusung PBB dan Partai Gerindra menilai nomor tiga adalah angka "metal", apalagi berpasangan dengan anak muda.

"Saya kebetulan berpasangan dengan anak muda sehingga nomor tiga angka "metal"," katanya, seraya mengacungkan jari jempol, telunjuk dan kelingkingnya.

Sedangkan, paslon nomor empat Yusran Fahim-Ahmad menilai, nomor empat adalah angka keberuntungan.

"Nomor empat adalah angka hoki," ujar paslon yang diusung partai Demokrat, PKS dan PPP ini.

Paslon Ibrahim Marsela-Ilyas yang mencabut nomor urut lima menilai bahwa angka lima sesuai dengan kebutuhan kota yang dalam programnya kota lima dimensi membangun Kota Baubau yakni kota jasa, dagang, pariwisata, pendidikan dan kota budaya.

"Nomor lima adalah angka yang bisa membukus angka satu, dua, tiga dan empat," ujar paslon dari jalur perseorangan ini.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024