Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Kesehatan Kendari, Sulawesi Tenggara, menangani 16 kasus gizi buruk selama 2017.

"Dari 16 kasus gizi buruk yang kami tangani selama 2017, namun tidak ada yang sampai menelan korban jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum di Kendari, Rabu.

Pada 2018 ini katanya, pihaknya baru mendapatkan laporan satu kasus gizi buruk yakni seorang balita.

"Balita gizi buruk tersebut saat ini masih sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Bahteramas Sultra," ujar Rahminingrum.

Menurut dia, peneyebab gizi buruk tidak hanya karena faktor ekonomi sehingga orang tuanya tidak mampu menyediakan gizi yang cukup bagi anaknya.

"Tetapi juga bisa karena pengetahuan orang tua atau ibunya yang kurang tentang masalah asupan gizi," katanya.

Kemampuan ekonomi saja kata Rahminingrum belum cukup, tetapi harus ada pengetahuan orrang tua tentang asupan gizi bagi anak atau bayinya.

"Karena itu, kami senantiasa memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada para ibu-ibu hamil tentang asupan gizi yang benar bagi anak," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024