Kendari (Antaranews Sultra) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara melibatkan mitra binaan Rumah Pangan Kita (RPK) untuk mengoptimalkan operasi pasar (OP) beras di daerah itu.

"Sekitar 300 unit RPK yang merupakan mitra binaan Bulog, kami libatkan untuk melakukan operasi pasar dengan menjual komoditas beras di bawah harga eceran tertinggi atau HET," kata kepala Divre Bulog Sultra, La Ode Amijaya Kamaluddin, di Kendari, Kamis.

Ia mengatakan, pihak Bulog tidak hanya membawa beras ke pasar tradisional, tetapi juga mensuplai RPK agar menjual di daerah-daerah pemukiman padat dan daerah pelosok.

"Operasi pasar beras medium ini kami akan dilakukan sampai masa panen raya petani di daerah ini sekitar Maret 2018," katanya.

Sedangkan harga beras yang dijual di RPK, yakni berada di bawah harga eceran tertinggi untuk menstabilkan harga beras sehingga daya beli masyarakat tetap stabil.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang penetapan harga eceran tertinggi beras (HET), untuk beras premium Rp12.800 per kilogram, sementara beras medium harga eceran tertingginya Rp9.450 per kilogram.

"Kalau beras medium bulog menjual di pasaran dengan harga Rp9.350 per kilogram, atau lebih rendah dari harge eceran tertinggi," katanya.

Sementara stok beras yang disiapkan Bulog untuk kegiatan operasi pasar beras medium tersebut kata dia, mencapai 2.000 ton.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024