Kendari (Antaranews Sultra) - Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Saleh Lasata yang merupakan pelaksana tugas Gubernur Sultra, mengatakan penyaluran beras bantuan sosial (Bansos) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) akan menekan harga beras di pasaran.

"Ini merupakan kebijakan yang tepat, ketika ada indikasi kenaikan harga beras maka segera disalurkan beras bansos," kata Saleh Lasata, usai meluncurkan pelepasan dan penyaluran beras bansos, di Kendari, Rabu (17/1).

Ia mengatakan, salah satu yang memicu kenaikan harga beras di pasaran karena besarnya permintaan atau kebutuhan tetapi stoknya terbatas.

"Sehingga dengan penyaluran beras sebanyak 10 kilogram kepada 154.675 keluarga penerimaan manfaat yang tersebar pada 17 kabupaten kota se-Sultra dan harganya gratis, tentunya akan mengurangi permintaan beras di pasaran," katanya.

Menurut dia, penyaluran beras bansos itu akan memperkuat tujuan dari operasi pasar beras medium yang dilakukan Bulog saat ini.

"Bulog sudah melakukan operasi pasar beras medium di pasar tradisional, kemudian disalurkan lagi beras bansos kepada keluarga sasaran sehingga ini bisa kembali menstabilkan harga beras," katanya.

Disebutkan, harga beras di pasaran saat ini berada di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp9.450 per kilogram.

"Tetapi pedagang ada yang menjual hingga Rp10.000 sampai Rp11.000 per kilogram. Mungkin saja mereka belum mengetahui adanya harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024