Kendari (Antaranews Sultra) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kota 2018 di Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari.
Acara tersebut dibuka Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, Sabtu.
Wali Kota mengatakan MTQ ini merupakan bagian dari syiar Islam dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Al Quran.
"Belakangan ini masih banyak masyarakat yang salah menafsirkan Al Quran karena kurangnya pemahaman dan informasi yang sepotong-sepotong, maka MTQ ini merupakan momen untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang Al Quran," katanya.
Adriatma juga meminta para peserta MTQ tidak hanya mengejar juara pada perlombaan ini, namun yang lebih penting ialah bagaimana berprilaku sesuai tuntunan yang disampaikan dalam Al Quran.
Ia berharap para pemenang lomba nanti bisa mempersiapkan diri untuk berlomba di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mempertahankan juara umum yang diraih Kota Kendari 2016 di Kota Baubau.
Ketua Panitia Lomba, Samsuri menjelaskan, MTQ tingkat Kota Kendari ini berlanhsung, 13-17 Januari dengan mempertandingkan 8 jenis lomba dan 28 golongan di antaranya Cabang Hifzil Quran, Tafsir Quran, Musabaqah makalah, Fahmil Quran dan Kasidah serta lomba pawai ta?ruf sebagai tambahan.
"Peserta lomba seluruhnya berjumlah 400 orang sedangkan peserta pawai taruf berjumlah 3.250 orang dari 11 kecamatan dan 65 kelurahan se Kota Kendari, Lokasi pelaksanaan lomba akan berlangsung di 10 titik," katanya.
Pembukaan MTQ tingkat Kota Kendari ini diawali dengan pelantikan dan pengukuhan dewan juri dan dewan Hakim, serta penyerahan Piala bergilir juara umum dari Kecamatan Poasia kepada Walikota Kendari lalu diserahkan kepada panitia untuk diperebutkan kembali.
Pemenang lomba nantinya akan mewakili Kota Kendari pada MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton Utara, Maret mendatang.
Acara tersebut dibuka Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, Sabtu.
Wali Kota mengatakan MTQ ini merupakan bagian dari syiar Islam dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Al Quran.
"Belakangan ini masih banyak masyarakat yang salah menafsirkan Al Quran karena kurangnya pemahaman dan informasi yang sepotong-sepotong, maka MTQ ini merupakan momen untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang Al Quran," katanya.
Adriatma juga meminta para peserta MTQ tidak hanya mengejar juara pada perlombaan ini, namun yang lebih penting ialah bagaimana berprilaku sesuai tuntunan yang disampaikan dalam Al Quran.
Ia berharap para pemenang lomba nanti bisa mempersiapkan diri untuk berlomba di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mempertahankan juara umum yang diraih Kota Kendari 2016 di Kota Baubau.
Ketua Panitia Lomba, Samsuri menjelaskan, MTQ tingkat Kota Kendari ini berlanhsung, 13-17 Januari dengan mempertandingkan 8 jenis lomba dan 28 golongan di antaranya Cabang Hifzil Quran, Tafsir Quran, Musabaqah makalah, Fahmil Quran dan Kasidah serta lomba pawai ta?ruf sebagai tambahan.
"Peserta lomba seluruhnya berjumlah 400 orang sedangkan peserta pawai taruf berjumlah 3.250 orang dari 11 kecamatan dan 65 kelurahan se Kota Kendari, Lokasi pelaksanaan lomba akan berlangsung di 10 titik," katanya.
Pembukaan MTQ tingkat Kota Kendari ini diawali dengan pelantikan dan pengukuhan dewan juri dan dewan Hakim, serta penyerahan Piala bergilir juara umum dari Kecamatan Poasia kepada Walikota Kendari lalu diserahkan kepada panitia untuk diperebutkan kembali.
Pemenang lomba nantinya akan mewakili Kota Kendari pada MTQ tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton Utara, Maret mendatang.