Kendari, (Antaranews Sultra) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Kendari, Sulawesi Tenggara pada 2018 mulai surplus daya sekitar 40 megawatt setelah semua pemasangan mesin baru pembangkit 50 MW di PLTU Nii Tanasa, Soropia, Kabupaten Konawe dalam penyelesaian.
Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) Area Kendari Sultan di Kendari, Kamis, mengatakan kapasitas daya pembangkit listrik yang ada di Area Kendari seluruhnya telah mencapai antara 120-125 MW.
"Artinya bahwa bila penggunaan listrik masyarakat di Area Kendari yang mencakup Kabupaten Konawe Utara, Andolo, dan Tinanggea di Konawe Selatan, serta Unaaha di Kabupaten Konawe yang baru sampai pada beban puncak antara 60 MW di siang hari dan 80 MW di malam hari maka kita masih memiliki 40-45 MW," ujaranya.
Namun demikian, pihaknya tidak mungkir bahwa terjadinya pemadaman listrik seketika pada Senin (8/1) dan Selasa (9/1), serta Kamis (11/1), karena murni gangguan jaringan terkait adanya "pencuitan" aliran di kawasan mesin PLTU yang kini masih dalam uji coba.
"Jadi pemadaman listrik yang kemarin serta tadi malam dilakukan karena jaringan induk yang bermasalah, jadi harus dikerjakan dulu dan memakan waktu beberapa jam. Dan syukurlah hingga saat ini sudah teratasi," ujarnya.
Ia mengatakan penyelesaian masalah jaringan terus dilakukan dengan menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek silang titik-titik jaringan yang menyebabkan pemadaman listrik.
"Terjadinya pemadaman listrik sebelumnya itu bukan hanya di Kota Kendari, namun di seluruh wilayah kerja PLN Area Kendari yang mencakup hingga Kabupaten Konawe Utara, Andolo dan Tinanggea di Konawe Selatan serta Unaaha di Kabupaten Konawe dan wilayah lain yang terinterkoneksi," kata Sutan.
PLN secara perlahan akan terus berupaya seoptimal mungkin menghindari pemadaman.
Ia menjelaskan tentang prisip PLN yang saling percaya dan menjaga integritas serta peduli kepada semua masyarakat. Pihaknya tidak pernah melakukan pemadaman yang sifatnya sengaja.
"Atas nama PLN Area Kendari, sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kendari dan beberapa kabupaten yang beberapa hari lalu terjadi pemadaman akibat gangguan jaringan," tuturnya.
Asisten Manajer Jaringan PT PLN (Persero) Area Kendari Sultan di Kendari, Kamis, mengatakan kapasitas daya pembangkit listrik yang ada di Area Kendari seluruhnya telah mencapai antara 120-125 MW.
"Artinya bahwa bila penggunaan listrik masyarakat di Area Kendari yang mencakup Kabupaten Konawe Utara, Andolo, dan Tinanggea di Konawe Selatan, serta Unaaha di Kabupaten Konawe yang baru sampai pada beban puncak antara 60 MW di siang hari dan 80 MW di malam hari maka kita masih memiliki 40-45 MW," ujaranya.
Namun demikian, pihaknya tidak mungkir bahwa terjadinya pemadaman listrik seketika pada Senin (8/1) dan Selasa (9/1), serta Kamis (11/1), karena murni gangguan jaringan terkait adanya "pencuitan" aliran di kawasan mesin PLTU yang kini masih dalam uji coba.
"Jadi pemadaman listrik yang kemarin serta tadi malam dilakukan karena jaringan induk yang bermasalah, jadi harus dikerjakan dulu dan memakan waktu beberapa jam. Dan syukurlah hingga saat ini sudah teratasi," ujarnya.
Ia mengatakan penyelesaian masalah jaringan terus dilakukan dengan menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek silang titik-titik jaringan yang menyebabkan pemadaman listrik.
"Terjadinya pemadaman listrik sebelumnya itu bukan hanya di Kota Kendari, namun di seluruh wilayah kerja PLN Area Kendari yang mencakup hingga Kabupaten Konawe Utara, Andolo dan Tinanggea di Konawe Selatan serta Unaaha di Kabupaten Konawe dan wilayah lain yang terinterkoneksi," kata Sutan.
PLN secara perlahan akan terus berupaya seoptimal mungkin menghindari pemadaman.
Ia menjelaskan tentang prisip PLN yang saling percaya dan menjaga integritas serta peduli kepada semua masyarakat. Pihaknya tidak pernah melakukan pemadaman yang sifatnya sengaja.
"Atas nama PLN Area Kendari, sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kendari dan beberapa kabupaten yang beberapa hari lalu terjadi pemadaman akibat gangguan jaringan," tuturnya.