Andoolo (Antara Sultra) - Pemerintah Konawe Selatan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menggelar "Focus Group Discussion Pembahasan Data Kabupaten Konawe Selatan tahun 2017 Dalam Angka", di Rabomeeto, Kamis.

Kegiatan itu dihadiri Wabup Konawe Selatan, Arsalim Arifin, Kepala BPS Sultra, Atqo Murdiyanto, Kepala BPS Konawe Selatan, Wa Ode Sri Marjanawati Oba, Wakapolres Konawe Selatan, Kompol Mardiyani Tyas, Kasi Intel Kajari Konawe Selatan, Ramadhan, SH dan Pimpinan SKPD, Kabag, Camat Lingkup Pemda Konawe Selatan.

Arsalim Arifin mengapresiasi Forum diskusi yang digelar BPS karena dengan menyamakan data dalam satu aplikasi dan dengan angka yang terukur, tentunya sangat membantu Pemda dalam mengambil suatu kebijakan, perencanaan pembangunan demi terwujudnya Desa Maju Konsel Hebat.

"Perlu kita akui, data yang ada memang masih tidak sesuai, data antara di kementrian, BPS dan pemda berbeda, sehingga ketika ada bantuan dari pusat kita masih kekurangan, akibat tidak sinkronnya nilai dan jumlah data tersebut," ujarnya.

Sebagai pimpinan daerah katanya, sangat mendukung penuh pembentukan forum data agar lebih relevan dan lebih akurat. 

Oleh karenanya pada 2017 ini Pemda Konawe Selatan akan membentuk Forum Satu Data yang anggotanya para ahli data, gabungan instansi SKPD Pemda Konawe Selatan dan dioperasikan lewat aplikasi berbasis web, dan pembuatan aplikasi ini sudah di anggarkan dan domainnya di bagian PDE.

"Saya minta gabungan instansi anggota Forum data di pimpin Balitbang dan bertanggung jawab penuh agar lebih fokus, minggu depan semua anggotanya sudah harus di SK-kan," katanya.

Kepala BPS Sultra, Atqo Mardiyanto, mengatakan tujuan forum diskusi ini adalah menyatukan persepsi dalam mengolah suatu data, dimana sesuai Kepka BPS No 5 Tahun 2000 tentang sistem statistik data terdiri dari 3 jenis yakni Data Dasar yang dikelola BPS, Data Sektoral yang bersumber dari Instansi SKPD serta Data Khusus dari penelitian2 yang dilakukan perguruan tinggi

"Kami dari BPS hanya mengelola data dasar dan terbatas baik data makro maupun mikro dan hasilnya bisa berbeda dengan di daerah, sehingga kami minta pemda membantu kami memberikan data akurat secara mendetail melalui Data Sektoral yang berkualitas oleh instansi SKPD, yang selama ini sumbernya hanya diambil dari sensus Ekonomi Nasional," ujarnya.

Menurutnya, kerja sama antara BPS dan Pemda ini dibolehkan dan diatur dalam UU dalam menyamakan data, sehingga 2018 Pemda Konawe Selatan diharapkan bisa membentuk suatu forum data dan bisa menggabungkan semua data ke satu data dalam satu aplikasi metadata berbasis web agar angka statistiknya sama, dengan istilah "Satu Data Untuk Pembangunan/ Basis Data Terpadu" yang terintegrasi ke provinsi maupun nasional, yang mana hal ini sudah diterapkan oleh Provinsi Sultra, dan bisa di akses via smartphone.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024