Kendari,  Antara Sultra - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, menyebutkan saat ini terdapat tiga desa di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah ditetapkan sebagai desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kendari, La Uno, usai peresmian desa sadar jaminan sosial ketenavakerjaan di Desa Watusa Konawe, Rabu mengatakan, tiga desa itu terdapat di Kabupaten Konawe satu desa dan di Kolaka dua desa.

"Desa pertama yang dicanangkan dan telah diresmikan menjadi desa sadar jaminan sosial adalah Desa Watusa Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe. Dua lagi ada di Kolaka," katanya.

Dikatakan, Desa Watusa menjadi desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan dikarenakan desa tersebut memiliki potensi perekonomian yang sangat besar.

"Masyarakatnya yang berprofesi sebagai pengrajin batu bata merah, dinilai memiliki tingkat resiko yang tinggi. Selain itu, potensi masyarakat desa yang berprofesi sebagai peternak juga menjadi salah satu alasan desa ini menjadi desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan," kata La Uno.

Dua desa yang terdapat di Kabupaten Kolaka memiliki potensi perkebunan kakao atau warga jadi petani kakao dan jadi nelayan.

"Khusus dua desa ini, akan doresmikan pula pada akbir bulan ini bersama pemerintah Kabupaten Kolaka dan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Ia mengaku, semua desa di Sultra telah diusulkan oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kendari ke pusat dengan menyertakan segala potensi yang terdapat di desa tersebut.

"Tetapi sesuai dengan kriteria manajemen BPJS Ketenagakerjaan hanya menetapkan tiga desa di dua kabupaten tersebut untuk dijadikan desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan," katanya.

Menurutnya, keberadaan desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa jaminan sosial bukan hanya jaminan sosial kesehatan saja, tetapi ada juga yang namanya jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan ini diberi dana pembinaan kemudian warganya diasuransikan atau kesadaran warganya ikut asuransi tinggi," katanya.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024