Kendari, Antara Sultra - Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) akhir-akhir ini mengeluhkan pemadaman listrik yang berulang kali tanpa pemberitahuan dari pihak perusahaan listrik negara (PLN) setempat.

"Iya benar, belakangan ini terjadi pemadaman listrik. Akibatnya penjualan minuman dingin yang yang mennggunakan mesin pendingin (kulkas) tidak bisa lagi karena pemadaman listrik waktunya cukup lama antar 5-10 jam," kata Jamal (30), salah seorang warga di kompleks perumahan di Poasia, Senin.

Ia mengatakan, pemadaman listrik itu juga berimbas pada peralatan sejumlah barang elektronik dan peralatan masak rumah tangga cenderung ada yang mulai rusak karena tegangan yang tidak menentu.

"Yang pasti bahwa mesin pompa air yang otomatis sudah tak bisa digunakan, dampak dari naik turunnya tegangan listrik yang kadang menyala dan padam," ujar Uli (45), warga lainnya.

Sementara itu, Asisten Manajer Perencanaan PT PLN (Persero) Cabang Kendari, Eko Ridwan kepada wartawan membenarkan beberapa pekan ini terjadi pemadaman listrik bergilir, akibat adanya pemasangan jaringan distribusi yang kini dalam proses pekerjaan.

Guna mendistribusi daya yang cukup besar, PLN Kendari melakukan penambahan mesin pembangkit baru yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang terbagi di dua wilayah di kota ini, sehingga otomatis, ada beberapa wilayah terpaksa dilakukan pemadaman.

"Saat ini masih ada pekerjaan instalasi jaringan distribusi daya antara pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Nii Tanasa Kabupaten Konawe dan untuk PLTU yang di Tanjung Tiram di Kabupaten Konawe Selatan," jelas Eko.

Ia menbahkan dengan penambahan mesin pembangkit yang cukup besar, pengerjaan instalasi jaringan dimulai pada pukul 08.00 sampai 16.00 Wita, sehingga pada jam-jam kerja itu PLN Kendari terpaksa melakukan pemadaman guna memastikan keamanan pekerja di lapangan.

"Karena itu, atas nama PLN menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan, karena hal ini dilakukan untuk keselamatan pekerja, terpaksa harus kami padamkan aliran di sekitar kawasan pengerjaan dan biasanya dilakukan pada Sabtu dan Minggu," ujarnya.

Pewarta : Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024