Kendari (Antara Sultra) - Ketua DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), Hendry Yosodiningrat mengatakan Kota Kendari, sempat menjadi trending topik karena kasus penyalahgunaan tablet PCC yang menyebabkan puluhan warga dilarikan ke rumah sakit.
"Kasus penyalahgunaan PCC di Kendari menjadi sorotan mata seluruh Indonesia karena terjadi tiba-tiba dalam waktu hampir bersamaan kepada puluhan orang," kata Hendry saat pelantikan pengurus DPD Granat Sultra di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, kasus PCC Kendari diduga dilaksanakan secara massif dan terstruktur oleh kelompok pelaku pengedar.
"Peristiwa di Kendari sesungguhnya barang itu ada dimana mana, disebar secara masif," katanya.
Menurut anggota DPR RI ini, modus penyebaran tablet PCC itu dari pemberiannya terlihat motif bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis.
"Tetapi ada motif lain menghancurkan Bangsa Indonesia dengan cara memberikan secara gratis kepada anak usia sekolah dengan harapan setelah kecanduan maka akan dijadikan pemakai dan pengedar," katanya.
Dikatakan, penyalahgunaan tablet PCC di Kendari telah mempertegas pernyataan Presiden Jokowi bahwa negara ini dalam kondisi darurat narkoba.
"Saya mengimbau kepada Granat Sultra untuk ikut melakukan aksi mengatasi peredarannya dengan cara serius dan ekstra, harus bertindak keras kepada pengedar dan sindikatnya," ujar Hendry.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersatu melawan atau memerangi narkoba, rapatkan barisan dan jadikan kejahatan narkoba sebagai musuh bersama.
"Kasus penyalahgunaan PCC di Kendari menjadi sorotan mata seluruh Indonesia karena terjadi tiba-tiba dalam waktu hampir bersamaan kepada puluhan orang," kata Hendry saat pelantikan pengurus DPD Granat Sultra di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, kasus PCC Kendari diduga dilaksanakan secara massif dan terstruktur oleh kelompok pelaku pengedar.
"Peristiwa di Kendari sesungguhnya barang itu ada dimana mana, disebar secara masif," katanya.
Menurut anggota DPR RI ini, modus penyebaran tablet PCC itu dari pemberiannya terlihat motif bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis.
"Tetapi ada motif lain menghancurkan Bangsa Indonesia dengan cara memberikan secara gratis kepada anak usia sekolah dengan harapan setelah kecanduan maka akan dijadikan pemakai dan pengedar," katanya.
Dikatakan, penyalahgunaan tablet PCC di Kendari telah mempertegas pernyataan Presiden Jokowi bahwa negara ini dalam kondisi darurat narkoba.
"Saya mengimbau kepada Granat Sultra untuk ikut melakukan aksi mengatasi peredarannya dengan cara serius dan ekstra, harus bertindak keras kepada pengedar dan sindikatnya," ujar Hendry.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersatu melawan atau memerangi narkoba, rapatkan barisan dan jadikan kejahatan narkoba sebagai musuh bersama.