Baubau, Antara Sultra - Stok garam di Kota Baubau Sulawesi Tenggara masih mencukupi melayani daerah itu dan beberapa daerah di sekitarnya.

"Kondisi kita sekarang sudah banyak yang masuk dari beberapa daerah. Terakhir yang tiba kurang lebih 50 ton, bahkan hingga saat ini garam berturut-turut masuk ke Baubau," kata Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Baubau, La Ode Ali Hasan, di Baubau, Selasa.

Menurut dia, kebutuhan stok garam saat ini tidak sama seperti beberapa pekan yang lalu, meskipun harganya masih mahal tidak lagi tersendat-sendat dan mengalami kelangkaan.

"Harga masih mahal karena biaya suplai dari daerah lain juga mahal. Kemungkinan harga garam ini berangsur turun kalau sudah panen di Jeneponto (Sulsel) dan Madura," katanya.

Kata dia, harga garam sebelumnya mencapai Rp180 ribu per karung turun jadi Rp140 ribu per karung. Bahkan informasi terakhir di tingkat distributor harga sudah mencapai Rp120 ribu per karung.

"Kalau harga garam di tingkat pengecer bisa didapat Rp 10.000 per tiga bungkus dan ada yang Rp4.000 per bungkus. Kita harapkan garam ini lebih banyak yang masuk sehingga harganya bisa lebih murah," katanya.

Ali juga mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah-langkah dengan berkordinasi dengan distributor supaya garam di Baubau tidak langka dan bisa lebih murah.

"Harapan kita,mudah-mudahan dalam waktu dekat harga turun supaya masyarakat bisa menikmati harga murah seperti sebelumnya," harapnya.

Dikatakannya, garam yang masuk ke Baubau berasal dari Jeneponto (Sulsel), Surabaya (Jawa Timur), Bima (NTB) dan Madura.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024