Baubau,  Antara Sultra - Kepolisian Sektor Wolio Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara mendalami laporan kasus dugaan penipuan penyedia jasa perjalanan umrah PT Dahsyat Baitullah terhadap calon jamaah.

Kapolsek Wolio Baubau, AKP Anwar di Baubau, Kamis mengatakan, pendalaman penyelidikan terhadap terlapor perusahaan PT Dahsyat Baitullah itu setelah adanya laporan dari sejumlah calon jamaah.

"Dari keterangan mereka sudah beberapa kali dijanjikan pemberangkatan tapi tak kunjung terealisasi. Padahal, mereka telah membayar sebesar Rp25 juta per orang," ujarnya.

Kecurigaan para korban semakin menguat,kata dia, setelah korban mengecek kantor perusahaan penyedia jasa perjalanan umrah tersebut sudah tutup. Terlebih, Wakil Direktur perusahaan inisial FF yang selama ini berkomunikasi dengan mereka tidak pernah lagi ada kontak dengan para korban.

"Kami untuk memperjelas itu akan melakukan penyelidikan lebih lanjut di kantor pusatnya di Semarang (Jawa Tengah). Penyelidikan ini juga kami di backup Polres Baubau," ujarnya.

Dia juga mengatakan, dalam menindak lanjuti laporan korban pihaknya telah menyita sejumlah barang keperluan umrah yang dibagikan oleh perusahaan kepada para calon jamaah sebagai barang bukti.

"Sementara ini barang yang kami sita diantaranya koper besar, tas, mukenah, bukti transfer dana dan baju seragam yang dibuat oleh PT Dahsyat Baitullah," ujarnya.

Kata dia, saat ini korban yang sudah dimintai keterangan sebanyak delapan orang. Sedangkan, jumlah calon jamaah yang mengikuti manasik kurang lebih 70-an orang.

Sementara, salah seorang korban Ibu Lilis menuturkan, pihaknya sudah lama ingin melaporkan hal itu ke pihak berwajib, tapi permintaan pihak travel yang meminta bahwa akan bertanggungjawab sehingga diurungkan.

"Waktu itu saya juga tenang,karena saat itu saya disampaikan tenang saja, karena dia (perwakilan pihak travel) bilang rumah dan tempat kerja saya disini. Saya mulai curiga saat dikontak-kontak tidak aktif, lalu saya mencari alamat kantornya melalui internet tidak ditemukan," katanya.

Dia juga menceritakan, awal sebelum mendaftar menggunakan jasa perjalanan umrah, informasi diperoleh dari rekan suaminya yang sudah pernah menggunakan jasa PT Dahsyat Baitullah itu.

"Waktu itu saya disampaikan harus gerak cepat karena menggantikan orang. Karena saya dan suami berniat umrah, lalu diminta transfer Rp50 juta. Tapi cukup lama menunggu dengan janji tak kunjung terealisasi," katanya.



Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024