Kendari, Antara Sultra - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Agus Salim Safarulah, mengatakan luas hutan mangrove di pesisir Kota Kendari semakin menyusut.

"Dari luas 525 hektare kawasan mangrove, saat ini yang tersisa kurang lebih 367,5 hektare," kata Agus Salim di Kendari, Senin.

Menurutnya, beberapa wilayah pesisir di Kota Kendari sudah terlihat adanya degradasi hutan mangrove akibat penebangan yang melampaui batas kelestariannya.

Dikatakan, selain memiliki fungsi fisik penjaga garis pantai agar tetap stabil, mangrove juga melindungi pantai dari abrasi dan intrusi air laut, juga memiliki fungsi bioligis sebagai habitat berbagai jenis biota

"Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup," katanya.

Ia mengatakan, beberapa langkah telah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan mangrove dari kepunahan.

"Kami kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat pesisir terkait upaya menyelamatkan hutan mangrove dari perambahan," kata Agus.

Ia mengaku pihaknya juga telah membentuk kelompok masyarakat peduli mangrove di Kecamatan Kendari.

Disebutkan, kawasan mangrove terdapat di Kelurahan Lahundape, Bungkutoko, Purirano, Tondonggeu, Anduonohu dan beberapa kelurahan di pesisir Teluk Kendari.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024